Rabu, 17 September 2025

Banjir di Denpasar Bali

Minta Penanganan Banjir Bali Dilakukan secara Komprehensif, DPR: Mitigasi Bencana Jadi Perhatian

Politisi Partai Golkar ini menekankan fase tanggap darurat harus dilakukan dengan secepat dan seoptimal mungkin.

istimewa/Via Tribun Bali
BANJIR BALI- Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk di wilayah Jembrana Bali terendam banjir pasca-hujan deras yang mengguyur sejak Senin (8/9/2025) malam hingga Rabu (10/9/2025). DPR RI meminta penanganan pasca-bencana banjir Bali yang terjadi dilakukan secara komprehensif untuk memulihkan kondisi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPR RI meminta penanganan pasca-bencana banjir Bali yang terjadi dilakukan secara komprehensif untuk memulihkan kondisi.

Hal ini merujuk dari data Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) jika ada 120 titik banjir yang 81 di antaranya dikategorikan sebagai titik terparah.

"Itu Menunjukkan skala bencana yang luar biasa. Ini membutuhkan koordinasi yang solid antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri, relawan, dan seluruh elemen masyarakat. Kita tidak boleh ada yang bekerja sendiri-sendiri. Kolaborasi adalah kunci untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa dan memulihkan kondisi," kata Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Golkar, Hasan Basri Agus dalam keterangannya, Minggu (14/9/2025).

Politisi Partai Golkar ini menekankan fase tanggap darurat harus dilakukan dengan secepat dan seoptimal mungkin.

Distribusi bantuan, termasuk kebutuhan pokok, air bersih, obat-obatan, dan tenda pengungsian yang layak, harus dipastikan sampai kepada semua penerima tanpa terkecuali.

Di sisi lain, Hasan juga mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo Subianto yang langsung meninjau ke lokasi.

Baca juga: Prabowo Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bali, Tengok Rumah Warga Terdampak

Kunjungan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah pusat dan memberikan semangat serta kepastian bagi korban dan para relawan di lapangan.

Meski begitu, dia menyarankan agar pemerintah segera melakukan langkah-langkah konstruktif jangka menengah dan panjang. 

Hal ini penting untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan. 

“Kita perlu meninjau ulang tata kelola daerah aliran sungai (DAS), pengelolaan sampah, tata ruang wilayah, dan sistem peringatan dini bencana. Perubahan iklim membuat cuaca ekstrem semakin sering terjadi, karena itu mitigasi bencana harus menjadi perhatian utama dan bagian dari pembangunan berkelanjutan di Bali,” tuturnya.

Lebih lanjut, Hasan menyebut Partispasi masyarakat juga penting guna memulihkan kondisi saat ini pasca-banjir tersebut.

Di sisi lain, Hasan juga menyampaikan duka yang mendalam khususnya korban tewas akibat bencana banjir banjir tersebut.


"Kami seluruh keluarga besar Fraksi Partai Golkar menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban yang telah kehilangan orang yang mereka cintai. Juga, solidaritas dan empati kami untuk para pengungsi yang harus kehilangan tempat tinggal dan harta bendanya. Ini adalah ujian yang sangat berat, dan kita harus hadir bersama untuk meringankan beban mereka," tuturnya.

Untuk informasi, bencana banjir yang melanda wilayah Bali pada Rabu (10/9/2025) setelah diguyur hujan deras.

Setidaknya data terakhir ada 120 titik yang terdampak banjir yang 81 di antaranya dikategorikan sebagai titik terparah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan