Sulianto Indria Putra, Ketika Gen Z Menemukan Arah di Usia 19 Tahun dan Kaya Raya
Dari kegagalan hingga aset Rp100 miliar, Sulianto Indria Putra membuktikan disiplin dan kepercayaan lebih penting dari sekadar ambisi
Ringkasan Berita:
- Sulianto Indria Putra, investor kripto asal Semarang, bangkit dari kegagalan awal hingga memiliki aset lebih dari Rp100 miliar di usia 19 tahun.
- Prinsip “benar sebelum cepat” mengubah hidupnya.
- Ia membangun komunitas digital berbasis kepercayaan, data, dan disiplin.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sulianto Indria Putra lahir sebagai gen Z yang tak biasa. Di usia 19 tahun, ia sudah memiliki aset senilai lebih dari Rp 100 miliar hasil investasi kripto.
Ia berteman dengan sederet pengusaha seperti tampak pada akun media sosialnya. Mereka aktif menggelar kegiatan sosial.
Kaya raya di usia muda, bukan berarti ia tak pernah merasakan berada di titik terendah dalam hidupnya.
Pria asal Semarang, Jawa Tengah ini, mengaku pernah kehilangan hampir seluruh modal awal saat baru memulai perjalanan di dunia digital.
“Saya pikir saat itu semuanya berakhir,” kenang Sulianto.
Awalnya, menurut Sulianto, semua tampak menjanjikan, sehingga satu kesalahan dalam membaca pasar membuatnya kehilangan sebagian besar tabungan.
“Saya sadar, selama ini saya hanya ingin cepat, bukan benar,” katanya.
Baca juga: Petualangan Sulianto Indria Putra Berinvestasi Saham hingga Crypto, Bermula dari Saran Orangtua
Kalimat itu menjadi filosofi baru yang kemudian mengubah arah hidupnya. Ia mulai mempelajari pola pasar secara mendalam, meninjau strategi investasi, dan menerapkan manajemen risiko yang lebih ketat.
Usaha dan keuletannya belajar membawanya pada hasil yang menguntungkan. Asetnya mencapai Rp 100 Miliar, naik enam kali lipat dari tahun sebelumnya.
Kendati demikian, Sulianto menilai materi bukan tolok ukur utama dalam keberhasilannya.
"Yang paling saya syukuri bukan uangnya, tapi pelajarannya," sambungnya.
Kisah Sulianto menginspirasi inspirasi banyak anak muda Indonesia, bahwa kegagalan bukan akhir segalanya. Sebaliknya, menjadi bahan bakar untuk belajar dari kesalahan.
Kepada pengikutnya, Sulianto, acap mengingatkan bahwa di dunia digital, integritas dan ketenangan lebih berharga daripada ambisi tanpa kendali. Kesuksesan juga bukan soal menjadi yang pertama, tapi yang paling konsisten.
Nilai itulah yang ia tanamkan kepada anggota komunitasnya.
"Setiap langkah kecil yang benar akan membawa kita jauh lebih cepat daripada lompatan buta. Saya ingin mereka tidak mengulang kesalahan saya,” tandasnya.
Strategi Sulianto Indria Putra
| Aipda Ashobirin Bangun Pos Pustaka Digital di Perbatasan Meranti, Jadi Pusat Literasi Warga |
|
|---|
| Generasi Z Diingatkan Jangan Sekadar FOMO Takut Tertinggal Tren, Perkuat Literasi untuk Demokrasi |
|
|---|
| Ada Puluhan Delegasi RI, 2 TNI dan 23 Wisatawan Saat Demo Rusuh Gen Z Terjadi di Nepal |
|
|---|
| FV UNAIR Bentuk Generasi Z Mojokerto Jadi Youngpreneur Unggul di Era Global |
|
|---|
| Makna Merdeka Bagi Gen Z: Bebas Menyatakan Pendapat di Dunia Maya dan Dunia Nyata |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.