Kabar Artis
Pihak Sarwendah Ingin Lakukan Pertemuan, Kuasa Hukum Ruben Onsu: Harusnya Dia Hubungi Saya
Kuasa hukum presenter Ruben Onsu, Minola Sebayang menanggapi pihak Sarwendah yang ingin lakukan pertemuan.
Ringkasan Berita:
- Kuasa hukum Ruben Onsu, Minola Sebayang menanggapi soal pihak Sarwendah yang ingin lakukan pertemuan.
- Minola Sebayang minta pihak Sarwendah hubungi dirinya atau melalui surat.
- Pihak Sarwendah ungkap soal nafkah anak hingga masalah debt collector.
TRIBUNNEWS.COM - Kuasa hukum Ruben Onsu, Minola Sebayang merespons soal pihak Sarwendah yang ingin lakukan pertemuan.
Pihak Sarwendah melalui pengacaranya baru-baru ini mengungkap harapannya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Pasalnya, hubungan Sarwendah dengan Ruben Onsu menjadi memanas buntut adanya permasalahan debt collector hingga dikaitkan dengan nafkah anak.
Menanggapi hal itu, Minola Sebayang dengan tegas menyebut pengacara Sarwendah harusnya menghubungi dirinya untuk melakukan pertemuan.
Menurutnya, jika hanya bicara di depan media tanpa adanya tindak lanjut secara langsung akan sia-sia.
"Tanggapannya cuman satu, harusnya dia hubungi saya 'Bang kapan bisa ketemu, ini undangannya' bukan ngomong ke media."
"Kalau dia ngomong di media tapi nggak pernah telepon saya, tidak pernah tulis surat undangan ke saya, bagaimana saya mau bertemu dengan dia," ucap Minola, dikutip dari YouTube Reyben Entertainment, Rabu (19/11/2025).
Diakui pengacara kelahiran Binjai, Sumatera Utara itu, sampai saat ini ia belum dihubungi oleh pihak Sarwendah.
Terkait niat baik tersebut, Minola berharap adanya komunikasi langsung kepada dirinya atau melalui surat.
"Sampai hari ini abang nggak dapat telepon, belum dapat surat juga untuk pertemuan."
"Jadi, makanya seperti yang tadi saya katakan itu alangkah baiknya kalau memang niatnya ada ya dia tulis 'Mari Bang, kita ketemu yuk'," tutur Minola.
Baca juga: Ingin Masalah Berakhir, Kuasa Hukum Berharap Bisa Temukan Sarwendah dengan Ruben Onsu: Duduk Bersama
Ia menilai apa yang disampaikan oleh pihak Sarwendah hanya sekedar niat dan belum menjadi sebuah kepastian.
"Nggak pernah dihubungi nggak tahu juga akan ketemu kapan."
"Apakah itu bisa dianggap suatu kepastian untuk dilakukan pertemuan? Ya nggak bisa, jangan retorika lah kita," ujar Minola.
Permasalahan ini bermula dari rumah Sarwendah yang didatangi oleh debt collector untuk menagih tunggakan cicilan mobil Ruben.
Setelah adanya kejadian itu, pihak Sarwendah melakukan konferensi pers membahas masalah tersebut.
Namun pihak Ruben justru meradang hingga mengungkap sang persenter yang masih memberikan nafkah Rp240 juta per bulan meski telah bercerai.
Kuasa Hukum Sarwendah Bicara soal Nafkah Anak hingga Debt Collector
Sementara sebelumnya, kuasa hukum Sarwendah, Chris Sam Siwu, menegaskan bahwa kliennya tak akan mempermasalahkan jika Ruben Onsu tak sanggup membayarkan semua nafkah anak yang disepakati mencapai Rp240 juta setiap bulan.
"Kalau misalkan tagihannya dua ratus juta, lalu misalkan Ruben bilang 'saya cuman adanya uang 10 juta' ya silakan, klien kami nggak akan marah, klien kami akan penuhi sisanya," kata Chris, dikutip dari YouTube Cumicumi.
Soal nafkah tersebut, rupanya Ruben tak langsung memberikan seluruh uang setiap bulannya.
Adapun biaya kebutuhan anak dipenuhi oleh Sarwendah lebih dahulu dan nantinya tagihan diberikan kepada sang presenter.
Hal tersebut, kata Chris, juga sudah menjadi kesepakatan sejak awal dan tak ada paksaan.
"Jadi bukan diminta langsung dalam bentuk uang, tidak. Jadi Sarwendah ini bayarkan dulu semua, lalu ditagihkan, iya ditalangi dulu," jelas Chris.
Baca juga: Pihak Sarwendah Klarifikasi soal Larang Ruben Onsu Bertemu Anak-anaknya, Singgung Komunikasi
"Itu pun juga sudah tanpa paksaan, sudah dengan hasil komunikasi," lanjut pengacara ibu tiga anak itu.
Menurut Chris, sikap dari Ruben yang membeberkan nominal nafkah tak perlu diungkap ke publik.
Ia meminta presenter 42 tahun itu tak menyudutkan Sarwendah hingga dikaitkan dengan nafkah anak.
Pihaknya juga membantah yang dinilai menyudutkan Ruben lantaran membicarakan persoalan debt collector di media.
Tujuan membicarakan masalah tersebut yakni pihak Sarwendah tak ingin ada debt collector lagi yang datang ke rumah agar tak mempengaruhi psikologis anak-anak.
"Kan nggak fair begitu semua hasil komunikasi, begitu ada masalah dia bilang 'ini dibayar sekian", ini kan masalah juga gitu loh."
"Jadi maksud saya tolong lah fair juga gitu, saya tahu kodrat laki-laki sama perempuan memang lebih kuat laki-laki kodratnya, jadi kita rasa janganlah menyudutkan klien kami."
"Klien kami ini hidupnya sudah cukup baik lah menurut saya, sudah cukup sabar, dan juga difitnah terkait debt collector ingin menyudutkan, enggak ada kaitannya. Debt collector itu kami ungkap di media karena jangan sampai datang lagi ke rumah, karena di situ ada anaknya, psikologis anak nanti terganggu," terang Chris.
(Tribunnews.com/Ifan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.