Kamis, 20 November 2025

Hindia Pasrah Dituduh Satanik hingga Konsernya Mendapat Penolakan

Ditemui setelah memenangkan beberapa piala di AMI Awards 2025, Baskara Putra merespons santai pertanyaan awak media soal tuduhan tersebut.

Tribunnews.com/ Bayu Indra Permana
HINDIA DIBOIKOT - Baskara Putra alias Hindia saat membawa piala penghargaan dari AMI Awards 2025, ditemui di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Hindia pernah dicap penganut satanik
  • Karena cap tersebut konser Hindia mendapat penolakan di Tasikmalaya, Jawa Barat, dan Aceh
  • Hindia tak mau ambil pusing

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi Baskara Putra alias Hindia dituduh penganut satanik. Karena tuduhan tersebut, konsernya mendapat penolakan di kota seperti Tasikmalaya, Jawa Barat, dan Aceh.

Ditemui setelah memenangkan beberapa piala di AMI Awards 2025, Baskara Putra merespons santai pertanyaan awak media soal tuduhan tersebut.

"Dari saya sendiri hmmm untuk itu tidak ada tanggapan,” kata Hindia saat ditemui dalam acara AMI Awards 2025 di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025).

Baca juga: Hindia Raih AMI Awards Kategori Album Terbaik, Singgung Ibu Korban Tragedi 1998 di Hadapan Fadli Zon

Baca juga: Gara-gara Tudingan Satanik, Hindia Batal Tampil di Tasikmalaya, Promotor Siap Kembalikan Tiket

Baskara tak masalah ketika datang gelombang penolakan dirinya manggung di beberapa kota itu.

Ia pasrah ketika gelombang penolakan itu datang padanya karena tuduhan membawa unsur satanik.

“Ya kalau ditolak, ya sudah,” ujar Hindia.

Sekadar informasi, Hindia sebelumnya ditolak tampil dalam acara Ruang Bermusik 2025 yang seharusnya digelar di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 19–20 Juli 2025.

Penolakan itu diduga terkait simbol yang dikaitkan dengan unsur satanik dalam konser tunggalnya beberapa waktu lalu.

Beberapa grup musik yang juga melibatkan Baskara Putra turut mendapat penolakan, seperti Lomba Sihir dan .Feast.

Tidak hanya di Tasikmalaya, rupanya Hindia juga batal tampil di Aceh pada 18 Juni 2025.

Saat itu, ia tidak mendapatkan izin karena panitia tidak mengantongi rekomendasi dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh.

 

(Tribunnews.com/ Bayu Indra Permana)

 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved