Kuasa Hukum Bongkar Keinginan Ruben Onsu di Tengah Kisruh dengan Sarwendah, Singgung soal Anak

Ringkasan Berita:

• Hubungan presenter Ruben Onsu dengan mantan istrinya, Sarwendah tengah memanas hingga dikaitkan dengan persoalan anak.
• Kuasa hukum Ruben Onsu, Minola Sebayang bongkar keinginan kliennya di tengah kisruh dengan Sarwendah.
• Pihak Sarwendah jawab tudingan persulit Ruben Onsu bertemu anak.

TRIBUNNEWS.COM - Hubungan presenter Ruben Onsu dengan mantan istrinya, Sarwendah sedang memanas.

Memanasnya hubungan itu berawal dari Sarwendah yang curhat rumahnya didatangi oleh debt collector yang diduga untuk menagih cicilan kendaraan yang menunggak.

Ruben Onsu kemudian dibuat geram lantaran pihak Sarwendah yang malah melakukan konferensi pers membahas persoalan debt collector di depan media.

Sang presenter merasa disudutkan padahal setelah bercerai sampai sekarang terus memberikan nafkah kepada Sarwendah dan ketiga anaknya dengan nilai mencapai Rp240 juta setiap bulan.

Selain itu, Ruben Onsu juga merasa dipersulit oleh Sarwendah untuk bertemu dengan anak-anaknya.

Di tengah kisruh tersebut, keinginan Ruben Onsu dibongkar oleh kuasa hukumnya, Minola Sebayang.

Minola Sebayang menegaskan bahwa masalah bayar membayar, kliennya tak akan lari dari tanggung jawabnya.

Ia mewajarkan adanya keterlambatan membayar cicilan lantaran kondisi ekonomi Ruben yang tak menetap.

"Masalah bayar membayar itu nggak ada kita ingkar, kalau misalkan ada keterlambatan ada masalah up down ekonomi orang kan tidak selalu sama setiap hari. Tapi yang penting Ruben mau bertanggung jawab," ujar Minola, dikutip dari YouTube Reyben Entertainmen, Rabu (19/11/2025).

Soal keinginan Ruben, kata Minola, kliennya hanya ingin dipermudah untuk bertemu dengan anak-anaknya.

Sebab presenter 42 tahun itu disebut Minola memiliki hak sebagai seorang ayah meski kini hak asuh berada di tangan Sarwendah.

Baca juga: Pihak Sarwendah Ingin Lakukan Pertemuan, Kuasa Hukum Ruben Onsu: Harusnya Dia Hubungi Saya

"Yang menjadi maunya Ruben itu apa yang jadi haknya anak-anak itu kumpul lah dua tiga hari minimal itu mbok ya diberikan," beber Minola.

Minola menyayangkan adanya berbagai alasan dari Sarwendah sehingga diduga mempersulit Ruben bertemu anaknya atau sekedar mengantar ke sekolah.

"Kalau Ruben mau ngantar anaknya ke sekolah ya diberikan, nggak boleh ada alasan ini itu."

"Berikan aja haknya dia," ucap Minola.

Kemudian Minola menyinggung fungsi orang tua yang seharusnya bisa memberikan pengertian kepada anak-anaknya.

"Kalau anaknya nggak mau ya dikasih paham, itu lah fungsi orang tua memahamkan anaknya jangan begitu dong," lanjutnya. 

Ia lantas mengingatkan mantan personil girl band Cherrybelle itu untuk tak merasa hak asuh anak sepenuhnya ada di tangannya.

"Jangan dia merasa bahwa itu hak dia sepenuhnya," tandas Minola.

Penjelasan Sarwendah soal Anak

Di sisi lain, tim kuasa hukum Sarwendah, Abaraham Sinom meluruskan tudingan yang menyebut kliennya menghalangi Ruben Onsu untuk bertemu dengan anak-anak mereka.

Abraham Simon menegaskan narasi Ruben Onsu tidak bertemu anak selama dua bulan tidak benar.

Mereka mengklaim memiliki bukti yang menunjukkan fakta sebenarnya.

"Ya, dalam kesempatan kali ini kami luruskan, kami bantah bahwa ada pernyataan dua bulan tidak bertemu dengan anak-anak. Itu tidak ada," ujar Abraham Simon dalam jumpa persnya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu.

"Pertemuan itu masih dalam hitungan minggu, jadi ini adalah hal yang perlu kami luruskan," lanjutnya.

Baca juga: Kuasa Hukum Sarwendah Tegaskan Isu Debt Collector Bukan untuk Sudutkan Ruben Onsu

Pihak Sarwendah menyebut memiliki bukti riwayat percakapan yang menunjukkan kapan pertemuan terakhir dilakukan.

Sementara itu, kuasa hukum lainnya, Chris Sam Siwu, menambahkan bahwa komunikasi justru lebih sering dilakukan dari pihak anak-anak kepada Ruben, namun tak selalu mendapat respons.

"Kami punya buktinya. Coba ditanyakan saja ke pihak RSO (Ruben Onsu), anaknya itu WhatsApp, anaknya itu kirimkan voice note, dibalas atau tidak?" ungkap Chris.

Chris menegaskan persoalan yang terjadi bukanlah karena larangan dari Sarwendah, melainkan soal komunikasi dan pola pengasuhan.

"Parenting Bu Wendah ini mendahulukan kepentingan anak. Jadi, permintaan anak yang diikuti. Kalau berbenturan dengan apa yang diminta Ruben, pasti Wenda akan lebih menurut kepada apa yang diminta oleh anaknya," jelasnya.

Ia mencontohkan, jika Ruben meminta menjemput anak, namun saat bersamaan sang anak ingin melakukan hal lain.

Di situasi tersebut, Sarwendah memilih mengikuti keinginan anak. 

Menurut Chris, hal seperti ini seharusnya bisa diselesaikan jika ada komunikasi langsung antara Ruben dan Sarwendah.

Meski demikian, pihak Sarwendah menegaskan tidak ingin memperpanjang polemik.

Pihaknya bahkan membuka peluang dialog dengan kubu Ruben.

"Kami berharap kita masih bisa duduk bersama, ya, Sarwendah dengan Ruben, maupun saya dengan Bang Minola (kuasa hukum Ruben), untuk membahas ini agar tidak berlarut-larut," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Ifan/Fauzi)