Manny Pacquiao Berdebat Sama Pelatihnya
Manny Pacquiao dan pelatihnya Freddie Roach memberi pernyataan berbeda soal bagaimana menghadapi petinju Amerika Serikat Shane Mosley
 
							Pacquiao mengatakan bahwa dia belum memfokuskan diri untuk menang KO dalam latihan-latihan yang dilakukannya selama dua bulan terakhir, Roach malah menyatakan perlunya menghentikan Mosley dengan cara KO agar Pacquaiao dapat meraih kemenangan secara sempurna.
Mosley yang memiliki rekor 46-6-1 dengan 39 KO, belum pernah kalah KO sepanjang karir profesionalnya, itulah sebabnya mengapa Roach menginginkan Pacquiao menjadi petinju pertama yang memecahkan rekor itu. "Saya pikir semua pertarungan Manny sebaiknya diakhiri dengan KO jadi saya menginginkan dia meng-KO Mosley nanti," kata Roach dalam sebuah konferensi pers bersama-sama petinju kidal Filipina itu.
"Shane adalah petinju tangguh dan sangat tahan pukul, oleh karena itu semua orang akan mengangkat topi bagi Manny bila dia bisa menjadi orang pertama yang menghentikannya dengan KO, itu akan membuktikan kepada dunia betapa Manny bisa melakukan hal yang tak bisa dilakukan oleh petinju lain (maksudnya Floyd Mayweather) yang tak mamapu melakukan hal yang sama," jelas pelatih itu.
Sebelas bulan yang lalu di Las Vegas Mayweather hanya berhasil menahan serangan-serangan brutal Mosley di ronde-ronde awal untuk mempertahankan rekor tak terkalahkan profesionalnya, namun gagal mengalahkan Mosley dengan KO dalam pertarungan yang dimenanginya dengan angka itu.
Sejak saat itu Mayweather belum kembali turun bertanding dan para penggemar tinju sangat ingin melihat petinju Amerika itu naik ring menghadapi Pacquiao untuk menentukan siapa yang berhak diantara mereka untuk menyandang gelar petinju pound-for-pound terbaik di dunia.
Untuk saat ini Pacquiao dan pelatihnya tengah sepenuhnya berfokus pada pertarungan perebutan gelar kelas welter versi WBO melawan petinju veteran Mosley di MGM Grand Las Vegas pada 7 Mei. "Manny akan bertarung dengan cepat dan aku tidak tahu apakah Shane akan disiapkan untuk melawan kecepatan itu," kata Roach tentang petinju Filipina yang tengah ditanganinya itu.
"Untuk pertarungan ini kita akan memaksakan hasil KO dan kami sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk itu. Jika bukan Manny siapa lagi yang bisa melakukannya," tambah Roach.
Namun Pacquiao, yang telah dianggap sebagai salah satu petinju dengan gaya menyerang terbaik sepanjang masa, dengan rekor 52-3-2, 38 KO, enggan berbicara tentang peluangnya untuk menghentikan Mosley dengan KO. "Saya tidak sangat fokus pada menang KO," kata petinju berusia 32 tahun. "Jika memang KO yang terjadi, ya begitulah hasilnya. Yang pasti saya tengah mempersiapkan diri untuk mampu bertarung 12 ronde," ungkapnya.
Ketika ditanya apakah ada artinya bagi dia untuk menjadi petinju pertama yang dapat menghentikan Mosley dengan KO, Pacquiao menjawab: "Saya akan senang kalau itu benar terjadi, namun perhatian saya sekarang adalah bagaimana menyuguhkan suatu pertarungan yang menarik bagi masyarakat dan penggemar tinju, khususnya penggemar saya, sehingga mereka puas melihat penampilan saya. Saya ingin melihat mereka senang," kata petinju yang juga adalah seorang politikus ini.
Pacquiao akan naik ring untuk pertama kalinya sejak November ketika dia mengalahkan petinju Meksiko Antonio Margarito di Dallas untuk merebut gelar juara dunia kedelapan dalam delapan kelas berbeda, sebuah rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Meskipun diunggulkan dapat mengalahkan juara dunia tiga divisi Mosley, petinju kidal Filipina itu tidak mau menganggap enteng lawannya yang sudah berumur 39 tahun itu. "Shane Mosley masih kuat dan dia bergerak seperti anak muda berumur 29 tahun atau 30 tahun," kata Pacquiao.
"Dia adalah seorang pejuang yang tak kenal takut, saya tidak boleh meremehkan. Dia lebih besar dari saya dan lebih kuat dan yang pasti dia adalah mantan pemegang gelar petinju pound-for-pound terbaik. Ia masih hebat." kata Pacquiao merendah.
Dalam dua pertarungan terakhir Mosley tidak memperoleh hasil yang memuaskan, dimana dia kalah angka dari Mayweather pada Mei dan hanya bisa seri dengan Sergio Mora pada September.
Tapi bagi Roach kedua pertarungan itu tidak menjadi acuannya dalam memoles Pacquaio, sebab Mosley kalah dari dua lawan yang terkenal dengan gaya pertahanan mereka yang sangat rapat dan ketat.
"Kami akan menggunakan pertarungan Mosley melawan Margarito sebagai acuan, karena Margarito adalah seorang petinju dengan gaya menyerang, tidak seperti dua petinju sebelumnya yang hanya bisa berlari dan menghindar sehingga Mosley kesulitan untuk memperlihatkan kehebatannya," kata Roach.
 
							 
							 
				
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
											 
											 
											 
											