Bulu Tangkis
Greysia Polii Cerita Fakta Skandal Match Fixing Olimpiade 2012, Cabor Badminton Nyaris Dihapus
Greysia Polii menceritakan kenangan buruk di Olimpiade 2012 London yang mana terdapat skandal match fixing dari China.
Penulis:
Niken Thalia
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Atlet kelahiran 1987 itu merasa tidak adil ketika bertanding membawa nama Indonesia di Olimpiade 2012 kala itu.
Dia sempat melakukan negosiasi dengan BWF via Youtube dan pernah ditayangkan oleh RCTI namun di takedown semuanya.
"Hal itu efeknya jadi ke saya. Saya berpikir tidak adil, saya ingin bermain yang terbaik. Mereka begini, tetapi saya sudah masuk di kandang macan. Itu lihat, saya sudah negosiasi dengan BWF di Youtube. Dulu disiarkan RCTI tetapi di take down semua," ucap Greysia.
"Jadi, tidak ada jejak rekam untuk membela keseriusan kami tim Indonesia. Akhirnya dari situ saya merasa saya harus terima keputusan BWF dan IOC. Pada 2012 ada media gathering belum rileks karena 2012 belum bisa bertemu media, saya sampai memakai topi."
"Sampai di Indonesia saya bersembunyi di rumah dan media mencari kami sampai bulan berikutnya. Salah satu jurnalis mengatakan bahwa agaimanapun ini masalah Indonesia dan dunia. Saya baru sadar dari situ."
"Saya takut disalahkan karena netizen yang kontra dengan saya banyak karena dulu sudah banyak medsos. Ke Indomaret takut karena ini sudah masalah negara. Jadi, membuat saya susah mengungkapkan," katanya menjelaskan.
Dari Skandal, Berbuah Emas dari Tokyo
Setelah drama yang cukup panjang serta membuat Greysia Polii nyaris putus asa untuk mengejar mimpinya, Olimpiade Tokyo 2020 merupakan jawaban bagi sang atlet.
Sempat memutuskan untuk berhenti dari dunia bulu tangkis, Greysia Polii jelang Olimpiade Tokyo 2020 justru mendapat gairah baru lagi.
Dia dipasangkan dengan Apriyani Rahayu yang kemudian bisa naik podium tertinggi lagi.

Baca juga: Greysia Polii Ikuti Rangkaian Persiapan Olimpiade Paris 2024, Dapat Undangan Khusus
5 bulan dipasangkan bisa merangsek ke posisi 11 di tabel ranking BWF serta dengan torehan gelar menawan lainnya.
Greysia mengaku jika dia bermain dengan gemira, walau ada masalah di depan mata, semua akan berjalan dengan baik.
Sampai pada akhirnya dia berhasil meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
"Padahal, menuju 2020 saya sempat khawatir dan sempat ingin berhenti beberapa kali dari bulu tangkis. Setelah tidak jadi berhenti. Kami sudah ada planning nikah 2017 dan off dari dunia perbulutangkisan," jelas Greysia.
"Saat dipasangkan dengan Apriyani pada 2017 dan jadi juara lagi. Setelah 5 bulan peringkat ke-11 dan gelar lain. Ketika dicoba jalani dengan gembira meskipun ada problematika semua berjalan dengan baik."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.