Senin, 24 November 2025

MotoGP

Efek Negatif Dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025: Pecco Bagnaia Gelisah, Petaka Honda Terulang

Mantan pembalap MotoGP asal Jepang, Nobuatsu Aoki, sebut dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025 hadirkan efek negatif yang perlahan dirasakan Ducati.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
MotoGP
DOMINASI MARC MARQUEZ - Pembalap Ducati Lenovo asal Italia, Francesco Bagnaia dan pembalap Gresini Racing asal Spanyol, Marc Marquez bersalaman di Parc Ferme Sirkuit Motegi dalam ajang MotoGP Jepang 2024, Minggu (6/10/2024). Dominasi Marquez di awal musim MotoGP 2025 hadirkan efek negatif bagi Ducati dan Pecco Bagnaia. (Foto Arsip, Oktober 2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Perlahan tapi pasti dominasi Marc Marquez di awal musim MotoGP 2025 memunculkan awan mendung alias sisi negatif di garasi pabrikan Ducati Lenovo Team.

Hal ini diaminkan oleh mantan pembalap MotoGP yang juga rekan setim Kenny Robert Jr di pabrikan Suzuki, Nobuatsu Aoki.

Kebahagiaan Ducati Lenovo Team melalui penampilan fantastis Marc Marquez di awal paruh pertama MotoGP 2025 justru dipandang jadi alarm bagi Aoki.

Mantan pembalap MotoGP era 1990-an itu memiliki pandangan yang anomali dalam melihat kesuksesan Ducati.

BALAPAN MOTOGP - Pembalap Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia (kiri), pembalap Prima Pramac Racing Jorge Martin (tengah), dan pembalap Gresini Racing MotoGP Marc Marquez (kanan) berlomba Sprint Race MotoGP Austria di sirkuit Red Bull Ring di Spielberg, Austria pada 17 Agustus 2024. (Foto Arsip, Agustus 2024)
BALAPAN MOTOGP - Pembalap Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia (kiri), pembalap Prima Pramac Racing Jorge Martin (tengah), dan pembalap Gresini Racing MotoGP Marc Marquez (kanan) berlomba Sprint Race MotoGP Austria di sirkuit Red Bull Ring di Spielberg, Austria pada 17 Agustus 2024. (Foto Arsip, Agustus 2024) (Foto oleh Jure Makovec / AFP)

Pabrikan asal Borgo Panigale dalam pandangannya, justru sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja.

Kehebatan Marc Marquez yang mampu terus konsisten memenangi balapan demi balapan, kecuali seri GP Amerika yang gagal karena crash, jelas tidak dapat disangkal.

Namun, melihat bagaimana kontrasnya hasil Marquez dengan Francesco 'Pecco' Bagnaia selaku rekan setimnya, ini yang menurut Aoki bisa jadi mengindikasikan sesuatu yang "gelap" di kubu Ducati.

"Saya punya firasat bahwa di balik performa hebat Marquez, tersembunyi sisi gelap yang tak terlukiskan dan mengganggu," tutur Nobuatsu Aoki kepada Young Machine, dikutip dari laman Motosan.

"Pecco Bagnaia tampaknya tidak yakin dengan Desmosedici GP25 baru yang digunakan oleh tim pabrikan Ducati," ujarnya.

Aoki menjelaskan lebih rinci tentang ketidaknyamanan Bagnaia yang dengan mesin GP25.

"Ini terutama masalah pengereman mesin. Untuk meningkatkan kinerja mesin, Desmosedici GP25 terbaru telah secara drastis mengurangi kehilangan gesekan."

Baca juga: Garasi MotoGP 2025 Memanas, Pedro Acosta Klarifikasi Ucapan Kontroversinya Menyindir Marc Marquez

"Namun, semakin banyak gesekan yang dihilangkan, semakin lemah pengereman mesin, dan tampaknya Bagnaia tidak mendapatkan pengereman mesin yang dicari sesuai feeling dia."

"Untuk mengatasi masalah ini, GP25 dengan menyesuaikan bobot ban. Ini akan menawarkan keseimbangan yang baik antara efek peningkatan dan pengereman mesin."

"Dan ini adalah versi terpisah yang dikenal sebagai "GP24.9", yang bukan model terbaru atau model tahun lalu.”

"Namun itu hanya solusi sementara. Karena alasan regulasi, mesinnya sendiri tidak bisa dimodifikasi. Sedangkan Bagnaia, dia sangat ingin kembali ke GP24, yang dianggap sebagai mahakarya, jadi dia berada dalam situasi yang sangat sulit," ujar Aoki.

Sementara di saat bersamaan, kepiawaian The Baby Alien, julukan Marquez, menaklukkan GP25 menjadi hal istimewa. Artinya tidak semua pembalap bisa melakukan apa yang dilakukan Marquez.

Ini mungkin terlihat sebagai hal bagus tetapi Ducati juga berpotensi malah jadi kehilangan arah karena merasa mereka telah membuat motor bagus.

Padahal, pembalap Ducati lain di tim satelit pun bisa jadi akan kesusahan seperti Bagnaia jika pakai GP25.

Musim ini, pembalap skuad Ducati yang pakai GP25 selain Marquez dan Bagnaia adalah Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46 Racing Team).

Sedangkan pembalap penunggang Desmosedici lain yang sudah podium seperti Alex Marquez (Gresini) dan Franco Morbidelli (VR46), mereka semua mengendarai GP24.

Aoki pun tidak ragu mengingatkan momen ketika Honda terlena dengan bakat Marquez hingga membuat RC213V hanya jadi motor yang sulit bagi pembalap lain bahkan sekelas Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa.

"Ini seperti menonton peragaan ulang Marquez dengan RC213V dari hari-harinya di Honda."

"Marc Marquez memiliki keterampilan berkendara yang luar biasa dan dapat membuat sepeda motor apa pun melaju dengan kecepatan yang luar biasa," tutur Aoki.

"Bakatnya yang sebenarnya adalah mengendarai di luar kemampuan intrinsik mesin. Sekilas tampak fantastis, tetapi ketika sepeda motor didorong hingga 120 persen dari kapasitasnya, mudah bagi para insinyur untuk kehilangan pandangan ke arah yang benar."

"Insinyur jadi sulit untuk memahami nilai 100 persen yang sebenarnya dari mesin yang mereka ciptakan."

"Hasilnya adalah sepeda motor yang sangat khusus, yang hanya dapat dikendarai dengan baik oleh seorang pembalap yang mampu 120 persen, yang tidak lain yaitu Marc Marquez," tutur Aoki mengakhiri.

(Tribunnews.com/Giri)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved