Jumat, 7 November 2025

Legenda Streetball Grayson 'The Professor' Boucher Blak-blakan Hal yang Bikin Dia Tak Main di NBA

The Professor tidak mempunyai postur tinggi seperti rekan-rekannya, ini jadi salah satu alasan pelatih tak memilihnya.

Tribunnews/Abdul Majid
THE PROFESSOR KE INDONESIA - Legenda streetball asal Amerika Serikat, Grayson Boucher atau yang familiar dikenal The Professor hadir di Indonesia tepatnya di Jakarta, Rabu (27/8/2025). 

Legenda Streetball Grayson 'The Professor' Boucher Blak-blakan Hal yang Bikin Dia Tak Main di NBA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Legenda streetball asal Amerika Serikat, Grayson Boucher atau yang familiar dikenal The Professor hadir di Indonesia tepatnya di Jakarta.

Kehadiran The Professor sekaligus memperkenalkan brand sportswear asal China, Anta Sports.

Dalam agenda kunjungannya ke Jakarta, The Professor diagendakan menjalani pertandingan antar komunitas, dan meet and greet dengan para penggemarnya di Footlocker, Senayan City.

Baca juga: Update Klasemen NBA: LA Lakers, Dallas, Golden State Warriors Kembar, Boston Celtics Kedua di Timur

Dalam sesi meet and greet, The Professor menceritakan bagaimana awal karier sebagai pebasket yang akhirnya terkenal sebagai legenda streetball.

The Professor mengatakan, laiknya para pebasket muda, dirinya juga mempunyai mimpi untuk bisa tampil di kompetisi bola basket kasta tertinggi di Amerika, NBA.

Ia pun terus berlatih dan mengikuti kompetisi antarkampus.

Namun, saat perjuangan menuju ke pebasket profesional dan tampil di NBA, dirinya justru mendapatkan kenyataan yang berbeda.

“Sebenarnya saya benar-benar dalam posisi yang tidak terlalu diminati. Ketika saya kuliah, saya hanya bermain tiga menit. Sebuah pertandingan di sebuah komunitas kampus. Jadi saya bermain basket di level terendah di tingkat perguruan tinggi,” cerita The Professor di Footlocker, Senayan City, Jakarta, Rabu (27/8/2025).

“Saya hampir tidak masuk tim utama meskipun saya memiliki keterampilan menggiring bola yang hebat, saya tidak benar-benar bermain bertahan dan kemudian, jika pertandingannya ketat, saya tidak masuk dalam pertandingan,” sambungnya.

The Professor tidak mempunyai postur tinggi seperti rekan-rekannya, ini jadi salah satu alasan pelatih tak memilihnya.

Namun, dirinya yang masih punya mimpi terus berlatih dan bekerja keras yang dipadu juga dengan membuat konten di YouTube.

Hingga akhirnya, streetball jadi wadah yang tepat bagi The Professor.

Skill yang mumpuni membuat dirinya banyak meraih prestasi.

Tak hanya itu, kehebatannya di streetball pun membuat dirinya dijuluki sebagai The Professor.

“Jadi, ketika saya pertama kali berkompetisi di streetball, saya sangat hebat. Saya mencetak gol kemenangan, melakukan gerakan melawan idola saya, tetapi saya pikir waktu itu saya hanya beruntung,” ucap The Professor.

“Tapi saya merasa percaya diri dengan permainan saya tetapi saya tidak tahu level saya karena tidak ada pelatih yang benar-benar memeriksa saya,” terangnya.

The Professor memang tidak main di NBA tapi dirinya sangat terkenal sebagai bintang di acara-acara NBA yang berfokus pada showcase streetball.

Di usianya yang kini memasuki 41 tahun, The Professor terus memberikan motivasi kepada para pebasket muda melalui video-video di channel YouTubenya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved