BWF World Tour
Momen Banting Raket Warnai Kekalahan Ginting di Korea Open 2025, Fajar Alfian Turut Bereaksi
Momen banting raket mewarnai kekalahan Sinisuka Ginting di 16 besar Korea Open 2025 melawan Kenta Nishimoto dari Jepang, Kamis (25/9/2025).
Penulis:
Isnaini Nurdianti
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
Aksi banting raket jelas menjadi luapan emosi Ginting atas kekalahan yang ia dapatkan.
Ginting bersyukur bisa bermain tanpa cedera.
Namun ada satu hal yang sangat ia sayangkan, yakni terkait tidak adanya Instant Replay System (IRS).
Instant Replay System adalah sebuah sistem pendukung yang berguna untuk melihat apakah bola jatuh di dalam atau di luar lapangan
"Tetap bersyukur bisa memberikan yang terbaik dan tanpa cedera. Tadi sudah mencoba berbagai cara, memang adu strategi dari awal sampai terakhir."
"Di gim kedua, saya terlalu banyak masuk ke dalam permainan Nishimoto. Sempat mengejar tapi di terakhir ada insiden yang tidak mengenakkan."
"Bolanya jelas masuk tapi mungkin teriakan lawan ketika bola belum menyentuh karpet membuat line judge kaget dan reflek memutuskan keluar."
"Ke depan semoga ada perhatian lebih dan perbaikan dari BWF untuk kasus-kasus seperti ini terutama di lapangan-lapangan pinggir yang tidak tersedia Instant Replay System (IRS)," kata Ginting, dikutip dari laman resmi PBSI.
Dengan kekalahan Ginting, tunggal putra Indonesia menyisakan Jonatan Christie dan Alwi Farhan yang akan berjuang di perempat final Korea Open 2025 hari ini, Jumat (26/9/2025).
Jonatan Christie atau yang akrab disapa Jojo akan bertemu biang kerok kekalahan Ginting, Kenta Nishimoto.
Sementara Alwi akan berhadapan dengan pemain kidal asal China, Weng Hong Yang.
Kebangkitan Ginting Terhenti
Berbicara soal Ginting, saat ini ia masih berada dalam tahap mengembalikan performa terbaiknya pasca-cedera tulang rawan dan peradangan otot di bahu bagian kanan.
Cedera membuat Ginting absen cukup panjang.
Setelah terhenti di 16 besar Malaysia Open 2025 yang dihelat Januari, Ginting melewatkan sejumlah turnamen bergengsi, mulai dari All England 2025 hingga Indonesia Open 2025.
Peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu baru bisa comeback di Japan Open 2025 yang dihelat Juli, namun ia sudah terhenti di babak 32 besar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.