Minggu, 9 November 2025

Start ke-24, Finis Pertama, Pebalap Ramadhipa Berjaya di European Talent Cup Barcelona

Start dari posisi ke-24 akibat penalti di sesi sebelumnya, pembalap muda Indonesia itu menyalip satu per satu lawannya di lintasan sepanjang 4,6 KM.

HO/dok: istimewa
AGRESIF - Aksi pebalap Ramadhipa (no 32) di race 1 european talent cup di Sirkuit Barecelona-Catalunya, Spanyol, Minggu (2/11/2025). Pebalap dengan nama lengkap Muhammad Kiandra Ramadhipa ini tampil agresif di Sirkuit Barcelona-Catalunya, menyalip satu per satu lawan hingga finis terdepan di Race 1 European Talent Cup 2025. 

Start ke-24, Finis Pertama, Pebalap Ramadhipa Berjaya di Barcelona

 

TRIBUNNEWS.COM — Muhammad Kiandra Ramadhipa menutup akhir pekan di Sirkuit Barcelona-Catalunya dengan cara yang hanya bisa dilakukan oleh pembalap sejati: melawan semua kemungkinan.

Start dari posisi ke-24 akibat penalti di sesi sebelumnya, pembalap muda Indonesia itu menyalip satu per satu lawannya di lintasan sepanjang 4,6 kilometer itu — hingga akhirnya menyentuh garis finis pertama di Race 1 ajang European Talent Cup (ETC), hanya terpaut 0,007 detik dari pesaing terdekat.

Baca juga: MotoGP 2025 - Bukan Salah Marc Marquez, Terpuruknya Pecco Bagnaia Akibat Kalah Level

Di podium, lagu Indonesia Raya menggema di jantung sirkuit legendaris Spanyol.

Sebuah momen yang tak hanya menandai kemenangan pribadi Ramadhipa, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan baru bagi olahraga balap Indonesia.

Comeback Epik di Negeri Matador

Balapan yang diikuti puluhan talenta muda dari Eropa dan Asia itu nyaris menjadi balapan mustahil bagi Ramadhipa.

Namun, di lintasan kering Barcelona, ia menunjukkan mental juara yang jarang dimiliki pembalap seusianya.

Perlahan namun pasti, ia membangun ritme, mengatur slipstream, dan menjaga kecepatan corner exit secara presisi.

Saat bendera kotak-kotak dikibarkan, ia melesat paling depan — hanya dalam selisih waktu sekejap mata.

Kemenangan itu membuat publik paddock terdiam sejenak, sebelum akhirnya memberi tepuk tangan panjang untuk sang underdog asal Indonesia.

Moreno Soeprapto: Fokus pada Hasil, Bukan Seremonial

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Moreno Soeprapto, menyebut kemenangan ini sebagai “momentum emas” sekaligus bukti nyata arah baru organisasi yang ia pimpin.

“Start dari posisi ke-24 dan finis pertama adalah simbol dari semangat Merah Putih: pantang menyerah. Ini hasil nyata, bukan kebetulan. IMI kini fokus menghasilkan prestasi dunia, bukan sekadar seremoni,” ujarnya.

Moreno menegaskan, IMI periode 2025–2030 akan menitikberatkan kerja pada tiga pilar utama: pembinaan prestasi atlet muda, sport tourism dan nation branding, serta harmonisasi regulasi balap nasional dan internasional.

Khusus untuk pembinaan, IMI akan membangun jalur cepat (fast track) bagi talenta muda menuju kompetisi global, lengkap dengan dukungan teknis dan manajerial setara standar FIM/FIA.

Aksi pebalap Kiandra Ramadhipa
AGRESIF - Aksi pebalap Ramadhipa (no 32) di race 1 european talent cup di Sirkuit Barecelona-Catalunya, Spanyol, Minggu (2/11/2025). Pebalap dengan nama lengkap Muhammad Kiandra Ramadhipa ini tampil agresif di Sirkuit Barcelona-Catalunya, menyalip satu per satu lawan hingga finis terdepan di Race 1 European Talent Cup 2025.

Dari Data ke Aksi: Sistem Baru Pembinaan IMI

Di tengah euforia kemenangan, IMI juga menegaskan langkah konkret. Seluruh pembalap muda berprestasi diwajibkan terdaftar dalam KTA Pro IMI dan memiliki Lisensi Balap (KIS) yang valid.

Langkah ini bertujuan memperkuat basis data atlet nasional dan memastikan pembinaan berjalan sistematis.

“Kami tidak hanya bangga, tapi juga bertanggung jawab. Ramadhipa adalah contoh nyata hasil kerja bersama pembina, tim, sponsor, dan organisasi,” kata Moreno.

Ia juga mengajak seluruh pengurus provinsi IMI untuk meniru langkah pembinaan ini, agar prestasi tak berhenti di satu nama.

Lintasan Eropa, Tekad Indonesia

Di balik kemenangan Ramadhipa di Eropa, tersimpan pesan yang lebih besar: Indonesia kini bukan hanya penonton dalam dunia balap internasional.

IMI percaya, dengan pembinaan yang disiplin dan kepemimpinan yang konsisten, Indonesia akan kembali memiliki pembalap yang berdiri di podium dunia — tak hanya di level junior, tetapi juga di kejuaraan-kejuaraan utama.

“IMI berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung Ramadhipa. Ini bukan akhir, tapi awal dari era baru motorsport Indonesia,” tutup Moreno.


 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved