Sabtu, 22 November 2025

MotoGP

Transfer Pembalap MotoGP 2027: Acosta dan Quartararo Incar Tim Lain jika Tak Kunjung Menang

Kemenangan jadi kunci nasib Pedro Acosta dan Fabio Quartararo untuk MotoGP 2027, siap-siap angkat koper dari KTM dan Yamaha.

Penulis: Niken Thalia
Editor: Drajat Sugiri
MOHD RASFAN / AFP
PEDRO ACOSTA - Pembalap Red Bull KTM Ajo asal Spanyol Pedro Acosta merayakan Kejuaraan Dunia Moto2 2023 saat ia melintasi garis finis pada balapan kelas Moto2 Grand Prix Malaysia MotoGP di Sirkuit Internasional Sepang di Sepang pada 12 November 2023. Transfer pembalap MotoGP 2027. (Foto Arsip November 2023). MOHD RASFAN / AFP 
Ringkasan Berita:
  • Legenda MotoGP, Jorge Lorenzo, memberikan opininya soal dua pembalap yang jadi 'penggendong' tim pada musim 2025
  • Ialah Pedro Acosta dan Fabio Quartararo yang nasibnya akan ditentukan di MotoGP 2026 nanti untuk memulai musim 2027 mendatang
  • Kemenangan jadi kunci bagi Acosta dan Quartararo soal kelanjutan nasibnya di timnya saat ini atau justru hijrah ke kubu lain

TRIBUNNEWS.COM - Transfer pembalap MotoGP 2027 cukup menarik diulas soal nasib dua rider 'penggendong' tim, Pedro Acosta dan Fabio Quartararo.

MotoGP 2026 jadi penentuan keputusan dua pembalap beda tim tersebut terkait akan kemana nasib membawanya pada MotoGP 2027 nanti.

Hal ini mengingat kontrak dua rider tersebut kompak habis pada akhir musim 2026 nanti, otomatis persiapan keduanya hengkang akan dipersiapkan musim depan.

Legenda MotoGP, Jorge Lorenzo, mengutarakan pendapatnya soal masa depan dua pembalap, Pedro Acosta dan Fabio Quartararo.

Eks rider Yamaha tersebut menilai nasib keduanya akan sangat bergantung pada hasil dan perkembangan motor pabrikan mereka di musim 2026.

Kemenangan jadi kunci penentuan nasib Acosta dan Quartararo untuk melangkah pada musim 2027 mendatang.

Menilik dari kondisi Acosta, Lorenzo menuturkan bahwa rider Spanyol berjuluk si Hiu jelas mengeluhkan performa motor KTM.

Terlebih PA37 tengah mengincar kemenangan pertamanya di MotoGP yang telah ia upayakan sejak debut pada musim 2024 hingga 2025 belum juga terjadi.

Baca juga: Transfer Pembalap MotoGP: Ogah Kalah Gengsi dari Marc Marquez, Pecco Bagnaia Mau Pensiun di Ducati

Bagi Jorge Lorenzo, keinginan Acosta untuk tetap bersama KTM hanya akan menguat jika ia mulai meraih kemenangan musim depan.

"Itu tergantung pada hasilnya," kata Lorenzo sebagaimana melansir Crash.

"Sekarang, jika Pedro (Acosta) mulai memenangkan empat balapan berturut-turut, tentu saja pikirannya akan berubah dan dia akan senang untuk tetap di KTM. Jadi, ini tergantung pada hasil," terang mantan partner Valentino Rossi.

Melihat situasi di tim lain, Acosta bukan satu-satunya pembalap yang frustrasi dengan performa motor pabrikannya pada tahun 2025.

lihat fotoFABIO QUARTARARO - Ekspresi pembalap besutan Yamaha asal Prancis, Fabio Quartararo, songsong sprint race MotoGP Inggris 2025 di Sirkuit Silverstone pada 24 Mei 2025. (Foto MotoGP).
FABIO QUARTARARO - Ekspresi pembalap besutan Yamaha asal Prancis, Fabio Quartararo, songsong sprint race MotoGP Inggris 2025 di Sirkuit Silverstone pada 24 Mei 2025. (Foto MotoGP).

Ada Fabio Quartararo besutan Yamaha yang sampai akhir musim 2025 masih terus paceklik kemenangan sejak terakhir berjaya di Jerman edisi 2022.

Pembalap asal Prancis ini adalah pembalap Yamaha terbaik di sebagian besar balapan.

Ia meraih lebih banyak poin sendirian daripada gabungan tiga pembalap Yamaha penuh waktu lainnya pada tahun 2025, dan juga meraih dua posisi pole.

Dia kehilangan kemenangan di Silverstone karena masalah motor. Namun, secara umum, ia tidak mampu bersaing memperebutkan kemenangan atau bahkan podium sepanjang tahun dengan motor YZR-M1.

Hal ini membuat pembalap Monster Energy Yamaha itu terlihat semakin dekat dengan kemungkinan pindah pabrikan untuk musim 2027.

"Dari perkataannya (Quartararo), sepertinya dia memberikan kesempatan kepada Yamaha, dan secara ekonomi kontraknya juga sangat bagus," papar Lorenzo tentang Quartararo.

"Tetapi, ketika Anda tidak punya uang, Anda menginginkan uang. Namun, ketika Anda sudah mendapatkan uang tetapi tidak mendapatkan hasil, maka Anda merindukan hasil. Jadi, Anda tidak bisa mendapatkan semuanya, atau sulit untuk mendapatkan semuanya."

"Saat ini, Ducati masih motor yang paling kompetitif. Tetapi, Ducati tidak perlu membayar sebanyak pabrikan lain yang sedikit tertinggal. Ini selalu menjadi keseimbangan, dan pembalap perlu memutuskan dengan mempertimbangkan keinginan untuk menang yang mereka miliki," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Niken)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved