MotoGP
Transfer Pembalap MotoGP 2027: Acosta dan Quartararo Incar Tim Lain jika Tak Kunjung Menang
Kemenangan jadi kunci nasib Pedro Acosta dan Fabio Quartararo untuk MotoGP 2027, siap-siap angkat koper dari KTM dan Yamaha.
Ringkasan Berita:
- Legenda MotoGP, Jorge Lorenzo, memberikan opininya soal dua pembalap yang jadi 'penggendong' tim pada musim 2025
- Ialah Pedro Acosta dan Fabio Quartararo yang nasibnya akan ditentukan di MotoGP 2026 nanti untuk memulai musim 2027 mendatang
- Kemenangan jadi kunci bagi Acosta dan Quartararo soal kelanjutan nasibnya di timnya saat ini atau justru hijrah ke kubu lain
TRIBUNNEWS.COM - Transfer pembalap MotoGP 2027 cukup menarik diulas soal nasib dua rider 'penggendong' tim, Pedro Acosta dan Fabio Quartararo.
MotoGP 2026 jadi penentuan keputusan dua pembalap beda tim tersebut terkait akan kemana nasib membawanya pada MotoGP 2027 nanti.
Hal ini mengingat kontrak dua rider tersebut kompak habis pada akhir musim 2026 nanti, otomatis persiapan keduanya hengkang akan dipersiapkan musim depan.
Legenda MotoGP, Jorge Lorenzo, mengutarakan pendapatnya soal masa depan dua pembalap, Pedro Acosta dan Fabio Quartararo.
Eks rider Yamaha tersebut menilai nasib keduanya akan sangat bergantung pada hasil dan perkembangan motor pabrikan mereka di musim 2026.
Kemenangan jadi kunci penentuan nasib Acosta dan Quartararo untuk melangkah pada musim 2027 mendatang.
Menilik dari kondisi Acosta, Lorenzo menuturkan bahwa rider Spanyol berjuluk si Hiu jelas mengeluhkan performa motor KTM.
Terlebih PA37 tengah mengincar kemenangan pertamanya di MotoGP yang telah ia upayakan sejak debut pada musim 2024 hingga 2025 belum juga terjadi.
Baca juga: Transfer Pembalap MotoGP: Ogah Kalah Gengsi dari Marc Marquez, Pecco Bagnaia Mau Pensiun di Ducati
Bagi Jorge Lorenzo, keinginan Acosta untuk tetap bersama KTM hanya akan menguat jika ia mulai meraih kemenangan musim depan.
"Itu tergantung pada hasilnya," kata Lorenzo sebagaimana melansir Crash.
"Sekarang, jika Pedro (Acosta) mulai memenangkan empat balapan berturut-turut, tentu saja pikirannya akan berubah dan dia akan senang untuk tetap di KTM. Jadi, ini tergantung pada hasil," terang mantan partner Valentino Rossi.
Melihat situasi di tim lain, Acosta bukan satu-satunya pembalap yang frustrasi dengan performa motor pabrikannya pada tahun 2025.
Ada Fabio Quartararo besutan Yamaha yang sampai akhir musim 2025 masih terus paceklik kemenangan sejak terakhir berjaya di Jerman edisi 2022.
Pembalap asal Prancis ini adalah pembalap Yamaha terbaik di sebagian besar balapan.
Ia meraih lebih banyak poin sendirian daripada gabungan tiga pembalap Yamaha penuh waktu lainnya pada tahun 2025, dan juga meraih dua posisi pole.
Dia kehilangan kemenangan di Silverstone karena masalah motor. Namun, secara umum, ia tidak mampu bersaing memperebutkan kemenangan atau bahkan podium sepanjang tahun dengan motor YZR-M1.
Hal ini membuat pembalap Monster Energy Yamaha itu terlihat semakin dekat dengan kemungkinan pindah pabrikan untuk musim 2027.
"Dari perkataannya (Quartararo), sepertinya dia memberikan kesempatan kepada Yamaha, dan secara ekonomi kontraknya juga sangat bagus," papar Lorenzo tentang Quartararo.
"Tetapi, ketika Anda tidak punya uang, Anda menginginkan uang. Namun, ketika Anda sudah mendapatkan uang tetapi tidak mendapatkan hasil, maka Anda merindukan hasil. Jadi, Anda tidak bisa mendapatkan semuanya, atau sulit untuk mendapatkan semuanya."
"Saat ini, Ducati masih motor yang paling kompetitif. Tetapi, Ducati tidak perlu membayar sebanyak pabrikan lain yang sedikit tertinggal. Ini selalu menjadi keseimbangan, dan pembalap perlu memutuskan dengan mempertimbangkan keinginan untuk menang yang mereka miliki," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Niken)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.