SSB ASIOP: Perhatikan Kualitas Pelatih, Fasilitas - Kerap Tampil di Turnamen Internasional
Sekolah Sepak Bola (SSB) kini kian banyak diminati anak-anak. Mereka ditempa baik secara skill, fisik hingga kerja sama tim.
Penulis:
Abdul Majid
Editor:
Muhammad Barir
Guna menunjang itu, ASIOP membangun fasilitas yang sangat lengkap di ASIOP Training Ground Sentul. Para pemain yang dinilai sangat berbakat mereka menginap di asrama dan diperhatikan aspek lainnya
Salah satu pemain jebolan ASIOP yang kini Marselinus Ama Ola.
Marselinus Ama Ola, merupakan jebolan ASIOP. Pemain berusia 19 tahun tersebut kini jadi tumpuan di Timnas Indonesia U-20. Marselinus juga mendapatkan kontrak dari tim asal Spanyol, UD Logrones Promesas.
Kurikulum dan Pelatih Bersertifikat
Dalam menempa para pesepakbola muda, ASIOP benar-benar menerapkan sistem pengajaran bertaraf internasional. Kurikulum pengajaran jadi guide yang harus dijalankan semua pelatih di ASIOP.
Kurikulum yang dipakai ASIOP menggabungkan filosofi Filanesia dan sentuhan dari direktur teknik ASIOP, Pedro Javier Banuelos asal Spanyol.
Selain itu, ASIOP juga kerap mengirim tim-tim kelompok usianya tampil di kejuaraan nasional dan internasional. Hal ini dinilai sangat bagus guna menempa mental bertanding.
“Kurokulu, ini adalah pengembangan dari Filanesia yang kita sebut ASIOP. ASIOP ini kombinasi Filanesia plus direktur teknik kita Pedro Banelos dari Spanyol. Ini sudah berjalan empat tahun mau masuk tahun kelima. Dia selalu konsisten membuat kurikulum yang berkualitas. Tentunya pelatih juga, kita saat ini ada 40 sampai 50 pelatih dan ini yang kita akan kembangin terus,” ujar Ade Wellington.
“Kami juga lebih banyak lagi kirim turnamen-turnamen internasional. Gothia Cup, Asia, kemarin kami juga kirim ke Jepang, ke Thailand maupun ke Malaysia. Karena kami percaya semakin usia dini mereka berkompetisi di level internasional, confidence mereka akan tinggi,” terangnya.
Pengembangan yang dilakukan ASIOP dalam menelurkan pesepakbola muda andal tak berhenti sampai di sini.
ASIOP yang sudah sangat terkenal di area Jabodetabek, mempunyai harapan untuk bisa membangun di luar Jabodetabek.
Tak hanya itu, tim elite ASIOP yang sekarang berada di Liga 3, diharapkan juga langkah demi langkah bisa menuju kompetisi kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1.
“Ya kalau fasilitas setelah ini tentunya kita mau berkembang dan berkembang. Tapi saat ini kita akan mengembangkan fasilitas yang kita punya dulu,” ujar eks Sekjen PSSI tersebut.
“On top of that kami juga akan merambah untuk di luar Jabodetabek, di Jawa maupun di luar Jawa. Dan juga mau di level senior, kami mau secepat-cepat naik ke Liga 2, Liga 1. Tapi step by step semuanya, tidak bisa instan,” pungkasnya.
Tren Positif Sepak Bola Putri Kelompok Usia, 1.662 Siswi Ramaikan MLSC Surabaya Seri 1 |
![]() |
---|
Rapor 4 Pelatih Asal Belanda di Super League, Bali United Masih Nihil Kemenangan |
![]() |
---|
Piala Kemerdekaan Kembali Digelar Setelah Hampir 2 Dekade Vakum, Jadi Ajang Pembinaan Atlet Muda |
![]() |
---|
Hansi Flick dan Tantangan Menarik Musim Kedua di Barcelona |
![]() |
---|
Turnamen Berkuda Aragon Merdeka Masters 2025: Rekor Peserta, Lomba Malam Hari, dan Dukungan Menpora |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.