Hari-hari Sulit Bagi Radja Nainggolan, Usai Cetak Gol Debut dengan Lokeren-Temse Ditangkap Polisi
Pekan penuh peristiwa dilalui mantan pemain Bhayangkara FC, Radja Nainggolan. Setelah mencetak gol debut dia ditangkap polisi karena dugaan narkoba.
Penulis:
Muhammad Nursina Rasyidin
Editor:
Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Pekan penuh peristiwa dilalui oleh mantan pemain Bhayangkara FC, Radja Nainggolan. Setelah mencetak gol debut untuk klub kasta kedua Liga Belgia, Lokeren-Temse dia mendapat panggilan dari kepolisian bahkan harus mendekam di penjara karena kasus narkoba.
Pada 25 Januari 2025, Radja Nainggolan mencetak gol indah dari tendangan penjuru yang menjadi penyelamat bagi timnya Lokeren-Temse dari kekalahan atas Lierse Kempenzonen.
Tapi, tidak banyak waktu bagi Radja Nainggolan menikmati keberhasilan gol debutnya, dua hari berselang, pada Senin (27/1) dia harus menjalani penyelidikasi polisi terkait kasus penyelundupan narkoba jenis kokain.
Mantan pemain Roma dan Inter itu harus menghabiskan malam dari Senin hingga Selasa di penjara.

Setelah semua selesai dan dibebaskan, Radja Nainggolan akhirnya bisa bernafas lega dan kembali menjalani kegiatan rutin di lapangan pada Rabu (29/1), menurut laporan media Belgia, HLN.
Radja Nainggolan tidak sendirian menghadapi kasus ini, dia ditemani oleh pengacaranya Omar dan Mounir Souidi beserta Presiden klub, Hans Van Duysen, dan pelatih Hans Cornelis.
Pada malam harinya, Radja Nainggolan untuk pertama kalinya berbicara terkait peristiwa yang dia alami selama sepekan ini.
"Halo semuanya," buka sapa Nainggolan di story Instagramnya.
"Anda dapat membayangkan bahwa beberapa hari terakhir ini sangat sulit."
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah mendukung saya dari lubuk hati saya. Dukungan hangat dari keluarga dan teman-teman saya, serta kesetiaan dan kepercayaan Lokeren-Temse, para pendukungnya yang hebat, serta rekan setim saya memberi saya kekuatan untuk kembali ke jalur yang benar."
"Kini menemukan kedamaianku lagi. Oleh karena itu saya meminta agar privasi saya dihormati dan waktu untuk pemulihan."
"Saya tidak diizinkan dan tidak akan memberikan wawancara apa pun tentang berkas tersebut untuk saat ini."
"Terima kasih sekali lagi atas semua dukungannya. Itu lebih berarti dari apa yang bisa saya ungkapkan dengan kata-kata," tutupnya.
Kejadian itu membuat sesi latihan klub menjadi tertutup. Tidak seperti biasanya yang menggambarkan kebudayaan lokal tersebut yang mana klub terbuka untuk sesi latihan.
"Pelatih tertutup sangat tidak mencerminkan budaya Lokeren," kata seorang pengamat lama Lokeren.
"Itu pasti terjadi saat mereka masih bermain sepak bola Eropa. Biasanya, sekelompok penggemar lama Lokeren yang garis keras muncul di setiap sesi latihan, tetapi sekarang mereka tidak ada," tambahnya.
Penggemar lainnya tidak menyoroti masalah pribadi Nainggolan yang mungkin berdampak ditutupnya dengan sesi latihan ini.
Dia tetap respek dan memandang pemain Belgia itu adalah pemain yang bagus.
"Apa yang dilakukan Radja secara pribadi tidak menarik bagi saya," kata seorang penggemar lainnya di luar venue latihan klub.
"Sebagai pemain sepak bola, dia adalah pemain yang sangat bagus yang membawa banyak penggemar ke klub," tambahnya.
Presiden klub, Hans Van Duysen mengungkapkan, keterlibatan Radja Nainggolan dengan kasus tersebut tidak langsung.
Namun dia tidak bisa mengungkapkan secara detailnya.
"Itu rahasia, tetapi kualifikasi untuk Radja sudah sangat dilemahkan dibandingkan dengan laporan asli. Dia hanya terlibat secara tidak langsung," ungkap Duysen.
Duysen tidak akan menutup pintu klub, selalu ada ruang untuk Nainggolan kembali ke Lokeren-Temse.
"Hari ini saya tidak memiliki indikasi bahwa itu akan terjadi. Penyelidikan ini akan memakan waktu, tetapi saya berharap tidak ada yang akan menghalangi," bebernya dua hari yang lalu.
"Saya melihat dia bersemangat untuk memulai lagi," tambahnya.
Peristiwa
Sebelumnya, dalam laporan Mirror menyebutkan, Kepolisian federal Brussels melakukan penggeledahan pada Senin (27/1) pagi, terutama di Provinsi Antwerp dan di sekitar Brussels.
Mereka menyita 2,7 kg (hampir 6 pon) kokain beserta uang tunai dan sejumlah barang mewah.
Kantor kejaksaan umum Brussels mengonfirmasi bahwa mantan bintang Belgia itu dirampas kebebasannya sehubungan dengan kasus ini. Dia dinilai sebagai bagian dari penyelidikan perdagangan kokain.
Penyelidikan difokuskan pada dugaan impor kokain dari Amerika Selatan melalui pelabuhan Antwerp, dan pendistribusiannya kembali ke Belgia.
Menurut Jaksa, ada 16 orang yang telah ditangkap.
Karier Radja Nainggolan
Nama besr Radja Nainggolan besar di Italia sejak Piacenza merekrutnya untuk level usia 19 tahun.
Beranjak dewasa, Nainggolan mendapatkan tempat di tim utama Piacenza pada tahun 2007.
Setelah itu, dia hilir mudik berganti seragam Liga Italia. Mulai dari Cagliari, Roma, Inter, kembali ke Cagliari, SPAL, hingga pulang ke Antwrep pada tahun 2023.
Radja Nainggolan kemudian hijrah ke Tanah Air untuk bergabung dengan klub Bhayangkara FC di musim 2023/2024 pada paruh kedua.
Masa kontraknya habis per Juli 2024 dan sempat nganggur hingga akhir tahun sebelum bergabung dengan klub Liga 2 Belgia, Lokeren-Temse pada Januari 2025.
(Tribunnews.com/Sina)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.