Kamis, 14 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Warga Palestina dan IDF Sama-sama Menangis Saat Israel Tarik Pasukan dari Koridor Netzarim

Bak pepatah menang jadi arang, kalah jadi abu, baik warga Palestina maupun Pasukan Israel menghadapi realitas menyakitkan dari dampak perang

Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English
GAZA UTARA - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English yang diambil pada Senin (10/2/2025) menunjukkan keadaan kehancuran Gaza Utara setelah pasukan Israel mundur dari Koridor Netzarim pada hari Minggu (9/2/2025). 

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan bahwa kembalinya warga Palestina yang mengungsi, pertukaran tahanan yang sedang berlangsung, dan penarikan diri dari koridor Netzarim telah membantah klaim palsu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang pencapaian kemenangan penuh.

Kelompok tersebut juga menekankan bahwa upaya pendudukan untuk mengendalikan Jalur Gaza dan membaginya telah gagal karena  ketahanan perlawanan Palestina dan  keteguhan  rakyatnya .

Lebih jauh lagi, Hamas menegaskan kembali bahwa Gaza akan tetap menjadi tanah yang terbebas, dijaga oleh rakyat dan para pejuangnya, serta  jauh dari jangkauan penjajah dan kekuatan asing mana pun.

Persiapan Negosiasi Tahap 2 Pertukaran Sandera-Tahanan demi Gencatan Senjata

Pada hari Minggu, delegasi Israel tiba di Doha untuk merundingkan tahap kedua kesepakatan gencatan senjata di Gaza, menurut media Israel.

Negosiasi tersebut diharapkan terjadi dalam kerangka "pembicaraan langsung" antara Israel dan para mediator, seperti yang diusulkan utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff.

Sebelumnya, Witkoff menyatakan bahwa negosiasi di ibu kota Qatar akan membahas hasil dari fase pertama dan kedua kesepakatan gencatan senjata.

Ia juga mengatakan  Presiden AS Donald Trump tidak yakin dengan fase ketiga, yang berkaitan dengan rekonstruksi Gaza.

Pernyataan Witkoff dan Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz mengungkapkan bahwa Trump tidak yakin bahwa rekonstruksi Gaza harus memakan waktu lima tahun, sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian.

Pada hari Sabtu, seorang pejabat Israel mengatakan kepada Haaretz bahwa PM Netanyahu akan mengadakan rapat kabinet keamanan sekembalinya dari Amerika Serikat untuk membahas negosiasi tahap kedua dari kesepakatan pertukaran tawanan-tahanan.

Namun, surat kabar Israel mengutip sumber-sumber Israel pada hari Minggu yang mengatakan bahwa Netanyahu mungkin mencoba menciptakan hambatan yang dapat menyebabkan runtuhnya kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.

Sumber tersebut mengatakan bahwa delegasi yang mengunjungi Doha tidak akan mendorong tahap kedua perjanjian, yang ditentang Netanyahu.

Mereka juga mencatat bahwa  Netanyahu  mengirim tim negosiasi dengan kewenangan terbatas sehingga tidak dapat membuat keputusan penting.

Menurut sumber tersebut, Netanyahu yakin bahwa adegan tawanan Israel yang dibebaskan dari Gaza telah berdampak negatif pada jajak pendapat publik.

Mereka juga menunjukkan bahwa spanduk-spanduk Hamas yang mengejek "kemenangan mutlak" Netanyahu telah memperkuat kekhawatiran Netanyahu bahwa penyelesaian kesepakatan itu dapat "merugikan pemerintahannya."

 

(oln/rntv/ahram/*)

Berita Terkait

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
0
0
0
0
0
0
0
0
1
Chelsea
0
0
0
0
0
0
0
0
1
Everton
0
0
0
0
0
0
0
0
1
Newcastle
0
0
0
0
0
0
0
0
1
Leeds United
0
0
0
0
0
0
0
0
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan