Konflik Palestina Vs Israel
Warga Palestina dan IDF Sama-sama Menangis Saat Israel Tarik Pasukan dari Koridor Netzarim
Bak pepatah menang jadi arang, kalah jadi abu, baik warga Palestina maupun Pasukan Israel menghadapi realitas menyakitkan dari dampak perang
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Warga Palestina dan IDF Sama-sama Menangis Saat Israel Tarik Pasukan dari Koridor Netzarim
TRIBUNNEWS.COM - Penarikan diri Pasukan Israel (IDF) dari Koridor Netzarim menandai perubahan signifikan dalam agresi IDF di Gaza.
Penarikan mundur pasukan IDF ini memicu reaksi beragam dari kedua belah pihak.
Namun, ada kemiripan respons dari keduanya terkait dampak perang yang terjadi selama 15 bulan tersebut.
Bak pepatah menang jadi arang, kalah jadi abu, baik warga Palestina maupun Pasuka Israel menghadapi realitas dampak perang yang sama-sama menyakitkan.
Baca juga: Media Israel: Merasa Sia-sia, IDF Angkat Kaki dari Poros Netzarim Pemisah Gaza Sambil Menangis
Bagi warga Palestina, kembali ke daerah itu berarti bisa kembali pulang tapi hanya untuk menemukan kehancuran yang luas dahsyat di pemukiman mereka.
Adapun bagi Isael, kenyataan pahit yang mereka terima dari penarikan pasukan IDF adalah kesia-siaan agresi yang telah mengorbankan banyak nyawa prajurit dan menelan banyak biaya.
Pejabat IDF mengkritik tindakan penarikan mundur pasukan itu sebagai kekalahan dan kerugian strategis.
Koridor yang membelah Gaza menjadi dua telah menjadi titik kendali utama bagi pasukan Israel sejak dimulainya agresi.
Penguasan jalur ini digunakan Israel untuk menggusur warga Palestina dan membatasi pergerakan dan mobilisasi pihak Palestina.
Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, Israel diharuskan mundur pada hari ke-21, dan hanya tersisa dalam zona penyangga sepanjang satu kilometer di dalam Gaza.
Namun, pasukan Israel masih menduduki Koridor Philadelphia di dekat perbatasan Mesir, dengan jadwal penarikan pasukan pada hari ke-50.
Meskipun telah memenuhi syarat utama gencatan senjata, penarikan pasukan itu terasa pahit bagi warga Palestina.
Meskipun mereka menyambut baik mundurnya pasukan Israel, kehancuran yang ditinggalkan sangat besar.
Seluruh lingkungan tinggal hancur, infrastruktur hancur, dan situasi kemanusiaan tetap mengerikan.
Konflik Palestina Vs Israel
Delegasi Hamas Mendarat di Kairo, Siap Bahas Perundingan Gencatan Senjata Gaza 60 Hari |
---|
Netanyahu Diseret ke Pengadilan ICC, Dituding Terlibat Kasus Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera di Gaza |
---|
Sosok Albanese, Pemimpin Australia yang Berani Akui Palestina dan Tegur Netanyahu |
---|
Warga Israel Ngambek, Gelar Mogok Kerja Tolak Rencana Netanyahu Gempur Gaza |
---|
Ketua DPR RI Surati Antonio Guterres, Desak PBB Segera Akhiri Bencana Kemanusiaan di Gaza |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.