Konflik Palestina Vs Israel
Warga Palestina dan IDF Sama-sama Menangis Saat Israel Tarik Pasukan dari Koridor Netzarim
Bak pepatah menang jadi arang, kalah jadi abu, baik warga Palestina maupun Pasukan Israel menghadapi realitas menyakitkan dari dampak perang
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Koridor yang diberi nama Netzarim, pemukiman Israel terakhir di Gaza, dievakuasi pada tahun 2005 berdasarkan rencana pelepasan Perdana Menteri Ariel Sharon saat itu.

Israel Cemas Hamas Pulih
Penarikan terbaru pasukan Israel dari Gaza ini mencerminkan pergeseran dalam strategi militer Israel yang dipaksa 'kalah' karena melepaskan titik strategis yang bisa menentukan jalannya perang.
Penarikan pasukan tersebut telah dikritik oleh tokoh-tokoh sayap kanan dan pejabat militer Israel, yang melihatnya sebagai konsesi yang dapat memungkinkan Hamas untuk berkumpul kembali dan mempersenjatai diri kembali.
Forum Komandan Cadangan, lembaga berisi para tokoh mantan prajurit IDF, mengecam langkah tersebut sebagai "penolakan terhadap aset strategis" yang dapat menimbulkan kerugian besar bagi keamanan "Israel".
Di pihak Palestina, juru bicara Hamas Abdel Latif Al-Qanoua menganggap penarikan pasukan itu sebagai bukti kegagalan "Israel" dalam mencapai tujuannya.
Ia menunjuk pada kembalinya warga Palestina yang mengungsi, pertukaran tahanan yang sedang berlangsung, dan mundurnya pasukan dari Netzarim sebagai kontradiksi terhadap klaim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang "kemenangan penuh".
Ratusan Kendaraan Warga Palestina Kembali
Sebelumnya pada Minggu (9/2/2025), tentara Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah sepenuhnya menarik pasukannya dari koridor Netzarim di Gaza sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata dengan Hamas, yang mulai berlaku pada 19 Januari.
"Pasukan kami telah sepenuhnya ditarik dari koridor Netzarim ," Radio Angkatan Darat Israel menyatakan setelah pasukan menerima perintah pada hari Sabtu untuk mundur dari koridor tersebut, yang memisahkan bagian utara dan selatan Jalur Gaza.
Media Israel menyiarkan rekaman seorang perwira Israel yang memberikan instruksi akhir kepada para prajurit sebelum penarikan penuh.
Pada sore hari, ratusan kendaraan yang membawa warga Palestina terlantar beserta barang-barang mereka terekam oleh kamera dalam perjalanan pulang ke utara setelah 15 bulan perang genosida Israel di jalur tersebut.
Pasukan pendudukan Israel sebagian menarik diri dari koridor tersebut pada hari ketujuh perjanjian gencatan senjata sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian yang ditengahi oleh Mesir, Qatar, dan AS.
Menurut surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, lokasi yang ditetapkan untuk evakuasi berada di sebelah timur Jalan Salah Al-Din.
Penarikan pasukan ini berarti tentara Israel tidak akan memiliki kehadiran yang tersisa di Gaza bagian tengah dan utara, kecuali pasukan Divisi ke-162, yang ditempatkan di sepanjang zona penyangga dekat perbatasan.
Untuk saat ini, kehadiran militer Israel akan tetap terbatas pada koridor Philadelphia di Gaza selatan, tambah surat kabar itu.
Kegagalan Tujuan Perang Genosida
Hamas menganggap penarikan penuh pasukan pendudukan Israel dari Netzarim sebagai bukti lebih lanjut kegagalan perang pemusnahan terhadap rakyat Palestina.
Konflik Palestina Vs Israel
Delegasi Hamas Mendarat di Kairo, Siap Bahas Perundingan Gencatan Senjata Gaza 60 Hari |
---|
Netanyahu Diseret ke Pengadilan ICC, Dituding Terlibat Kasus Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera di Gaza |
---|
Sosok Albanese, Pemimpin Australia yang Berani Akui Palestina dan Tegur Netanyahu |
---|
Warga Israel Ngambek, Gelar Mogok Kerja Tolak Rencana Netanyahu Gempur Gaza |
---|
Ketua DPR RI Surati Antonio Guterres, Desak PBB Segera Akhiri Bencana Kemanusiaan di Gaza |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.