Liga Champions
Bocoran untuk Inter Milan, Kroos Beberkan Kunci Permainan Barcelona, Bukan Raphinha atau Yamal
Bukan winger, bukan penyerang, melainkan satu sosok di lini tengah yang justru dinilai sebagai kunci utama permainan Barcelona: Pedri.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Dwi Setiawan
"Dia tidak hanya mencetak gol, dia tidak hanya memberikan assist. Dia menawarkan solusi."
"Saya telah menyaksikan apa yang dilakukan Pedri musim ini, dan di Liga Champions saja, dia mengalahkan lawannya di setiap pertandingan."
"Di La Liga, dia bahkan lebih ekstrem! Dia telah mengalahkan bek rata-rata 11 hingga 12 kali per pertandingan, yang merupakan hal tersulit untuk dilakukan oleh seorang gelandang," kata dia.
Baca juga: Sorotan Inter Milan vs Barcelona: Comeback Ajaib Lewy Bikin Legenda AC Milan Merasa Ngeri
Sebagai mantan lawan langsung, Kroos bahkan membagikan pengalamannya saat mencoba menghentikan Pedri secara langsung di atas lapangan.
"Saya mengalaminya sendiri, terutama sekali. Mereka menghancurkan kami di rumah."
"Sekali atau dua kali, saya pikir saya bisa mendapatkannya, karena Pedri tidak terlihat sangat cepat, tetapi dia menggiring bola ke mana-mana, dan saya bahkan tidak bisa menghentikannya dengan pelanggaran," ungkap Kross.
Baginya, kecepatan Pedri bukan soal langkah, tapi soal insting dan keluwesan teknis.
"Ini tidak seperti Messi, di mana Anda melihat kecepatan pergerakannya. Pedri sepertinya tidak secepat itu, tapi dia benar-benar mematikan. Dan itu cepat karena kemudahannya," lanjutnya.
Lalu apa artinya ini bagi Inter Milan?
Jika Inter terlalu sibuk menutup ruang bagi Yamal dan Raphinha di sisi sayap, maka Pedri bisa memegang kendali penuh di tengah lapangan.
Dan seperti dikatakan Kroos, dari situlah semua keputusan penting dimulai, umpan terobosan, pergantian arah serangan, dan build-up rapi khas Barcelona.
Tanpa menghentikan Pedri, menghentikan lini depan Barcelona hanya akan menjadi penundaan untuk terciptanya gol.
Dalam sejarah panjang Liga Champions, pertandingan-pertandingan seperti ini sering kali ditentukan bukan oleh siapa yang mencetak gol terbanyak, tetapi oleh siapa yang mampu memutus alur lawan.
Toni Kroos, yang tahu benar bagaimana rasanya menghadapi Pedri, mungkin baru saja memberi Inter Milan pelajaran gratis, jika Inter mau mendengarkan.
(Tribunnews.com/Tio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.