Kualifikasi Piala Dunia 2026
Norwegia vs Israel, Pertandingan Paling Kontroversial di Dunia Sepak Bola
Pada hari Sabtu, Norwegia berpeluang melangkah lebih jauh menuju Piala Dunia 2026
Komisi penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa bulan lalu menyimpulkan bahwa Israel telah melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza, temuan yang disebut “distorsi dan salah” oleh Israel.
Olahraga semakin menjadi bagian dari perdebatan dalam beberapa minggu terakhir. Pada 29 September, sebuah koalisi yang terdiri dari 50 atlet profesional, termasuk mantan pemain sayap Chelsea, Hakim Ziyech, dan gelandang Crystal Palace, Cheick Doucoure, menandatangani surat yang menyerukan UEFA untuk menangguhkan Israel dari kompetisinya, menyusul seruan PBB sendiri agar Israel diberi sanksi.
Beredar berbagai laporan bahwa negara-negara Eropa sedang bersiap untuk mengadakan pemungutan suara terkait keterlibatan Israel dalam kualifikasi Piala Dunia, tetapi pemungutan suara tersebut tidak terlaksana.
Usulan tersebut juga dibantah tegas oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump , yang menegaskan bahwa mereka akan "berusaha keras untuk sepenuhnya menghentikan segala upaya pelarangan tim sepak bola Israel dari Piala Dunia" sembari mengembangkan rencana untuk mengakhiri konflik di Gaza.
Norwegia, sementara itu, telah merujuk kembali pada proposal Asosiasi Sepak Bola Palestina (FA) yang diajukan pada Kongres FIFA tahun lalu yang menyerukan sanksi terhadap Israel. Masalah ini telah dirujuk ke Dewan FIFA, tetapi lebih dari setahun kemudian, badan pengatur sepak bola dunia tersebut masih belum mengambil keputusan.
Sebaliknya, Norwegia telah memutuskan untuk menyampaikan maksudnya sendiri akhir pekan ini. Bulan lalu diumumkan bahwa hasil penjualan tiket dari kunjungan Israel akan disalurkan untuk kegiatan kemanusiaan yang membantu rakyat Palestina, dan kemudian dikonfirmasi oleh NFF bahwa hasilnya akan diserahkan kepada Dokter Lintas Batas, sebuah organisasi non-pemerintah yang bekerja di Gaza.
Namun, jeda antara pengumuman tersebut memicu respons tajam dari Asosiasi Sepak Bola Israel (FA), yang merujuk pada praktik perburuan paus yang kontroversial di Norwegia.
"Kami biasanya tidak menyarankan asosiasi terkait penggunaan pendapatan pertandingan, meskipun diperoleh berkat pertandingan melawan tim nasional kebanggaan kami, tetapi kali ini kami akan menyimpang dari kebiasaan kami," ujar Asosiasi Sepak Bola Israel dalam pernyataan yang pertama kali dirilis oleh surat kabar Daily Telegraph pada bulan Agustus. "Mohon pastikan uang tersebut tidak ditransfer ke organisasi teroris atau perburuan paus."
Hal itu tidak banyak meredakan ketegangan menjelang pertandingan. NFF mengatakan "berbagai langkah akan diterapkan untuk memperkuat keamanan sebelum, selama, dan setelah pertandingan", termasuk pengurangan kapasitas Stadion Ullevaal sebesar 2.500 menjadi sekitar 25.000.
"Seperti negara-negara lain di grup kualifikasi Piala Dunia kami, NFF mengakui bahwa Israel saat ini merupakan bagian dari kompetisi UEFA/FIFA," kata NFF. "Kami sedang berdialog erat dengan kepolisian dan UEFA untuk memastikan penyelenggaraan pertandingan pada 11 Oktober berjalan aman, baik bagi pemain maupun penonton."
NFF telah mengeluarkan panduan dan protokol yang komprehensif bagi para penggemar yang menghadiri pertandingan hari Sabtu, termasuk detail tentang apa saja yang diizinkan masuk ke stadion. NFF menyatakan bahwa semua bendera dan spanduk harus disetujui terlebih dahulu.
"Bendera Palestina berukuran kecil tidak akan dilarang," tambahnya. "Namun, kami mengimbau penonton untuk bersikap hormat dan memastikan penyelenggaraan pertandingan yang aman. Kami terutama mengimbau para penggemar untuk membawa bendera Norwegia dan mendukung Norwegia di kualifikasi Piala Dunia yang penting ini. Ini adalah pertandingan sepak bola, bukan demonstrasi politik."
Israel dapat mengharapkan sambutan yang tidak nyaman dalam pertandingan pembukaan jeda internasional yang juga mencakup perjalanan hari Selasa ke Italia, di mana minggu lalu ribuan pekerja melakukan pemogokan umum sebagai bentuk solidaritas terhadap armada kapal yang dicegat saat mencoba membawa barang-barang kemanusiaan ke Gaza.
Ran Ben Shimon, pelatih kepala Israel, menunjuk skuadnya pada saat keraguan menyelimuti posisi Israel di kompetisi UEFA dan FIFA.
"Kami tidak membiarkan kebisingan lingkungan memengaruhi kami," ujarnya kepada para wartawan saat mengumumkan skuadnya bulan lalu. "Kami memahami bahwa kami bertanggung jawab atas apa yang ada di tangan kami."
SUMBER: NYTIMES
Kualifikasi Piala Dunia 2026
Indonesia vs Irak, Laga Hidup Mati, Live On RCTI, Minggu 12 Oktober Pukul 02.30 WIB |
---|
Apa Strategi Timnas Indonesia Lawan Irak, Blunder Lagi? Patrick Kluivert: Kalian Lihat Besok! |
---|
Irak vs Indonesia, Ole Romeny dan Thom Haye Tumpuan Harapan, Live on RCTI |
---|
Motivasi Berlipat Irak Melawan Timnas Indonesia, Singa Mesopotamia Siap Rebut 3 Poin dari Garuda |
---|
Mohamed Salah: Alhamdulillah Mesir Lolos ke Piala Dunia 2026 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.