Liga Italia
Isu Makar Pemain Napoli Ingin Singkirkan Antonio Conte, Pola Sindrom Kambuhan Disorot
Pemain Napoli dituding ingin singkirkan Antonio Conte dari jabatan pelatih klub, setelah rentetan hasil minor baik di Serie A dan Liga Champions.
Ringkasan Berita:
- Tren negatif dan kehilangan status Capolista membuat internal Napoli mengalami ketegangan
- Sejumlah pemain disebut tidak senang terhadap gaya kepemimpinan Antonio Conte sebagai pelatih
- Napoli tercecer di posisi empat klasemen sementara Liga Italia
TRIBUNNEWS.COM - Kehilangan status Capolista membuat Napoli dihantam isu tak sedap. Internal klub asal wilayah Campania, Italia terjadi ketegangan karena sejumlah pemain disebut mulai tidak suka dengan pelatih Antonio Conte.
Beberapa pekan lalu, Napoli berhasil memimpin pacuan perebutan gelar juara Scudetto.
Puncak klasemen Serie A yang dihuni Napoli, membuat tim berjuluk Il Partenopei itu menyandang status Capolista.
Akan tetapi itu semua berubah ketika Napoli mengalami tren negatif tanpa kemenangan dalam tiga pertandingan berturut-turut.
Dua kali imbang, yakni ditahan Como 0-0 dan tanpa gol kontra Eintracht Frankfurt, serta terbaru takluk dari Bologna 2-0, memperparah ketegangan sejumlah pemain Napoli dengan pelatihnya Antonio Conte.
Puasa kemenangan Napoli berlanjut usai dikalahkan Bologna. Performa para pemain Napoli dalam kekalahan itu disorot tajam.
Napoli tumbang dalam lawatannya ke markas Bologna di pekan ke-11 Serie A. Bertanding di Stadio Renato Dall'Ara, Minggu (9/11/2025) malam WIB, sang juara bertahan Serie A itu kalah 0-2.
'Alergi' tiga poin Il Partenopei tidak berhenti sampai di situ. Napoli juga sama sekali tidak mencetak gol di ketiga laga tersebut.
Usai pertandingan, Antonio Conte mengungkapkan kekecewaannya terhadap performa Napoli. Ia menilai Rasmus Hojlund dkk. kalah ngotot dari Bologna.
Conte juga mempertanyakan semangat Napoli. Ia menyebut energi positif dari musim lalu saat merebut scudetto menghilang dari timnya.
“Tahun lalu kami mencapai sesuatu yang benar-benar luar biasa, tahun ini kami bekerja keras,” buka Antonio Conte, dikutip dari laman Gazzetta..
“Tetapi kita harus bertanya pada diri sendiri bagaimana caranya, apakah kita melakukannya dengan keinginan yang sama seperti tahun lalu atau hanya menikmati momen tersebut,” tambahnya
“Energinya jelas berubah, tidak ada energi positif seperti tahun lalu. Para pemain tahu persis apa yang saya rasakan dan saya minta maaf saya tidak bisa mengubahnya,” tandas eks pelatih Timnas Italia itu.
Karena pernyataan ini, banyak yang mengaitkan jika Conte tengah mengalami sindrom musim kedua.
Sindrom ini dirasakannya bersama klub-klub lamanya di mana dia akhirnya mengundurkan diri atau dipecat karena performa tim yang menurun atau hubungan yang memburuk dengan pemain atau manajemen.
Baca juga: Napoli Ketagihan Pemain Manchester United, McTominay Dalang Operasi Senyapnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.