Sabtu, 6 September 2025

Membedah Sistem Pengumpulan Data Pengguna Apple dan Android, Mana yang Lebih Aman?

Dua raksasa teknologi smartphone, Apple dan Android kerap terlibat adu kecanggihan terutama dalam menghitung jumlah data

Editor: Hendra Gunawan
Kolase Tribunnews
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua raksasa teknologi smartphone, Apple dan Android kerap terlibat adu kecanggihan terutama dalam menghitung jumlah data pengguna aktif.

Perangkat teranyar Apple, iPhone selama ini seringkali dianggap merupakan ponsel yang menjamin kerahasiaan data penggunanya.

Begitu juga sistem operasi perangkat smartphone milik Google, Android, perangkat ini telah mengalami beberapa kali perubahan privasi demi menjaga data penggunanya agar terhindar dari tindak kejahatan siber.

Meski keduanya beradu klaim bahwa sistem keamanannya memiliki kemampuan yang baik, Apple iOS dan Android sejatinya sama-sama menghimpun data pengguna.

Penghimpunan data pengguna itu dimaksudkan untuk mengetahui jumlah terkini dari perangkat tersebut setiap waktunya.

Baca juga: Unik, Apple Patenkan Desain Parutan Keju untuk Perangkat iPhone

Sebuah riset yang dilakukan Douglas Leith dari Universitas Trinity College of Dublin, Irlandia menyebut jika Google mengambil data 20 kali lebih banyak dari pengguna Android dibanding Apple, seperti laporan yang ditulis laman The Register, Kamis (1/4/2021).

Leith menggunakan sampel perangkat ponsel Google Pixel 2 yang menjalankan sistem operasi Android 10 dan iPhone 8 yang menjalankan sistem operasi iOS 13.6.1. Dalam risetnya tersebut, kedua sistem operasi itu mengirimkan data telemetri ke server induk.

iOS dan Android, sama-sama memiliki teknologi telemetri yang memungkinkan pengukuran jarak jauh dan mengirimkan informasi ke pembuat sistem operasi.

Baca juga: Coocaa Kenalkan TV Cerdas Android 10.0 dalam 3 Pilihan Ukuran Layar

Bahkan data telemetri tetap bisa dikirim meskipun pengguna belum log-in ke perangkat.

Android dan iOS diketahui juga tetap melakukan aktivitas pengiriman data ke server induk meski penggunanya melakukan kegiatan sederhana. Kegiatan itu meliputi menelepon, sms, memasang kartu SIM, mendengarkan musikmusi, dan browsing.

Dalam keadaan non aktif, perangkat Android dan iOS tetap akan terhubung dengan server back-end rata-rata setiap 4,5 menit sekali.

Dalam riset itu, Leith mengungkapkan jika iOS akan secara otomatis mengirimkan data penggunanya dari aplikasi Siri, Safari, dan iCloud ke Apple. Ketiga aplikasi itu secara aktif memperbarui informasi data pengguna untuk dienkripsi ke Apple.

Baca juga: Facebook Rilis Instagram Lite untuk Pengguna Android yang Miliki Koneksi Internet Terbatas

Data yang ditransfer di antaranya IMEI, nomor serial perangkat, nomor serial SIM, nomor telepon, ID perangkat (UDID, Ad ID), lokasi, telemetri, cookies, alamat IP, dan alamat WiFi MAC terdekat.

Sementara dalam perangkat Android, aktivitas pengiriman data dilakukan melalui aplikasi Chrome, YouTube, Google Docs, Safetyhub, Google Messenger, jam, dan bar Google Search akan mentransfer data ke Google.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan