Senin, 6 Oktober 2025

Apple dan Google Hapus Aplikasi Oposisi Rusia, Pengamat: Berita Buruk bagi Demokrasi

Smart Voting, aplikasi yang dibuat oleh oposisi pemerintah Rusia dihapus oleh Apple dan Google. Hal tersebut dianggap menciderai demokrasi.

bbc.com
Bentuk tampilan aplikasi Smart Voting yang telah dihapus oleh Google dan Apple akibat permintaan dari pemerintahan Rusia. 

Ketika dimintai keterangan, pihak Apple dan Google belum memberikan respon terkait penghapusan tersebut.

Masih dikutip dari sumber yang sama, Google menghadapi tuntutan hukum oleh pejabat di Rusia dan mengancam akan menuntut pula karyawan Google apabila tidak mematuhinya.

Selain itu terdapat salah satu anonim melihat polisi Rusia mendatangi kantor Google di Moscow minggu lalu dalam rangka melaksanakan keputusan pengadilan untuk menghapus aplikasi Smart Voting.

Terkait dengan efek dari adanya aplikasi Smart Voting, Rusia memang memiliki aturan yang menyangkut perusahaan penyedia seperti Apple atau Google.

Baca juga: Apple Capai Penjualan 2 Miliar Unit iPhone Sejak 2007, Berikut Faktor Penyebabnya

Rusia memiliki aturan apabila perusahaan teknologi yang dibangun di negaranya harus patuh terhadap aturan yang ada.

Oleh karena itu dapat dimungkinkan bahwa perusahaan seperti Apple dan Google akan melakukan apa yang negara mau seperti Rusia dalam rangka agar tetap bisa beroperasi.

Penghapusan terhadap Smart Voting pun menuai kritik dari pejabat yang oposisi terhadap pemerintah Rusia.

Leonid Volkov, salah satu kawan dari pemimpin oposisi di Rusia Alexei Navalny, menuliskan di akun Facebook miliknya jika perusahaan-perusahaan seperti Apple dan Google 'telah membelot ke Kremlin (pemerintah Rusia)'.

Lain halnya dengan rekan Navalny, Ivan Zhadnov yang mengkritik lewat cuitan di akun Twitter bahwa pemerintah Rusia telah berencana 'menggugat' kedua perusahaan yaitu Apple dan Google.

Dirinya juga mencemooh terkait regulasi internet di Rusia.

"Ekspektasi: pemerintah memutus arus internet, Realita: internet, dengan rasa takut, mematikan dirinya sendiri," tulisnya.

Kemungkinan adanya penarikan pengoperasian memang akan dimungkinkan oleh Apple dan Google.

Berkaca di masa lalu, Google pernah angkat kaki dari China ketika adanya regulasi sensor terkait sistem pencarian video di YouTube pada tahun 2010.

Bahkan Rusia juga bukan merupakan pasar utama bagi kedua perusahaan tersebut karena tanpa negara tersebut pun, kedua perusahaan tersebut tetap meraup untung besar pada tahun ini.

Google mendapatkan keuntungan tahunan sebesar 250 miliar dolar AS atau Rp 3.500 triliun sedangkan Apple meraup 370 miliar dolar AS yang setara dengan Rp 5.270 triliun

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved