Sabtu, 16 Agustus 2025

Frances Haugen, Sosok Dibalik Tuduhan dan Dokumen Terkait Facebook dan Instagram

Frances Haugen merupakan mantan manajer Facebook yang membeberkan dokumen internal Facebook dan Instagram serta diberikannya ke Wall Street Journal.

Editor: Arif Fajar Nasucha
www.franceshaugen.com/
Frances Haugen 

Riset internal yang dilakukan menemukan bahwa Instagram berdampak terhadap kesehatan mental remaja.

Namun, riset tersebut tidak pernah dipublikasikan ketika internal mereka sendiri menganggap bahwa Instagram adalah platform yang buruk untuk remaja.

Berdasarkan laporan yang didapat oleh Wall Street Journal (WSJ), 32% remaja perempuan menyatakan bahwa mereka merasa bahwa tubuhnya sangatlah buruk.

Sayangnya, Instagram dianggap membuat perasaan negatif remaja perempuan semakin parah.

Laporan yang diberikan oleh Haugen kepada WSJ tersebut membuat dirinya akan bersaksi pada jajak pendapat yang bertajuk "Protecting Kids Online".

Jajak pendapat itu mendiskusikan tentang riset terkait efek Instagram terhadap kesehatan mental pengguna remaja.

Bantahan pun dilakukan oleh pihak eksekutif dari Facebook pada minggu lalu dan bersaksi di depan anggota dewan Amerika Serikat bahwa bocoran tersebut gagal untuk menyorot efek positif dari platform (Facebook dan Instagram) kepada remaja.

Sementara itu, Haugen melihat adanya konflik kepentingan di tubuh perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 2004 tersebut.

"Terdapat konflik kepentingan antara apa yang baik untuk publik dan bagi Facebook."

"Facebook selalu memilih untuk mengoptimalkan kepentingannya," tegas Haugen.

Haugen menambahkan pula bahwa Facebook juga ikut andil dalam peristiwa kerusuhan di Gedung Putih pada Januari lalu.

Baca juga: Pendiri Facebook Beri Dana Segar ke Platform Aset Kripto Zipmex

Teknisnya, ia mengatakan bahwa Facebook mengaktifkan sistem keamanan untuk mengurangi disinformasi selama pemilu AS tetapi hanya sementara.

"Setelah pemilu selesai, Facebook kembali mematikan sistem keamanan tersebut atau mereka mengubah pengaturannya hanya dalam rangka untuk meningkatkan profitnya saja."

"Bagi saya, apa yang dilakukan Facebook adalah bentuk pengkhianatan atas demokrasi," ucapnya.

Terkait tuduhan atas kerusuhan di Gedung Putih, Wakil Presiden untuk Urusan Global, Nick Clegg menganggap bahwa itu adalah hal yang menggelikan ketika menganggap bahwa Facebook bertanggung jawab atas kerusuhan yang terjadi.

"Menurutku itu (kerusuhan di Gedung Putih) memberikan pemikiran yang salah kepada masyarakat untuk berasumsi bahwa terdapat penjelasan secara teknis atau teknologi terkait isu polarisasi politik di AS," jelasnya dikutip dari BBC.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Facebook

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan