Telegram Segera Rilis Fitur Baru, Bebaskan Pengguna Kirim Crypto Tanpa Biaya Transaksi
Fitur baru tersebut akan memungkinkan para penggunanya mengirimkan Toncoin ke pengguna telegram lainnya tanpa dikenakan biaya transaksi apapun.
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Telegram mengumumkan rencana peluncuran fitur cryptocurrency bebas biaya transaksi di platformnya dalam waktu dekat.
Dalam pengumumannya di twitter yang dikutip situs Cointelegraph, fitur terbaru TON Fondation tersebut akan memungkinkan para penggunanya mengirimkan Toncoin ke pengguna telegram lainnya tanpa dikenakan biaya transaksi apapun.
Namun untuk dapat mengakses fitur ini pengguna harus memiliki Bot Dompet resmi Telegram. Setelahnya, pengguna bisa memindahkan Bitcoin (BTC) atau Toncoin ke pengguna lain, dengan mengklik ikon “Dompet” di pesan langsung.
“Layanan ini, Anda tidak perlu lagi memasukkan alamat dompet yang panjang dan menunggu konfirmasi,” kata Foundation dalam tweet yang mengumumkan fitur tersebut.
Selain menawarkan dompet digital yang bebas biaya transaksi, dalam peluncuran fitur tersebut TON juga akan menawarkan layanan pembelian, penukaran mata uang kripto dengan menggunakan kartu bank.
Baca juga: Fitur Baru Telegram, Bebas Pilih Suara Apapun Buat Notifikasi
Jika dilihat secara sekilas tampilan baru buatan TON sangat mirip dengan Fitur pembayaran Bitcoin yang ditawarkan oleh Twitter melalui fitur Tip Jar sejak September tahun lalu.
TON merupakan singkatan dari The Open Network, dibuat Telegram pada 2017 silam, fitur ini awalnya digunakan sebagai layanan terdesentralisasi untuk melakukan kegiatan penyimpanan terdesentralisasi, jaringan anonim, DNS, serta pembayaran instan.
Baca juga: Penipuan Investasi Lewat Telegram Marak, OJK Hentikan 21 Entitas Ilegal
Namun karena adanya gugatan yang dilayangkan Komisi Sekuritas dan Bursa AS SEC pada TON terkait dugaan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar dengan Initial Coin Offering (ICO), seorang hakim New York memutuskan tidak mengizinkan perusahaan mendistribusikan token Gram kepada investor asing yang berada di luar AS.
Dengan alasan ini akhirnya Telegram mengganti nama layanan blockchainnya dari Ton Coin pun menjadi TON.