Senin, 11 Agustus 2025

Twitter Rilis TweetDeck Baru, Pengguna Harus Sudah Terverifikasi untuk Menggunakannya

Twitter secara resmi telah merilis TweetDeck versi baru. Untuk menggunakan TweetDeck ini, pengguna harus sudah terverifikasi.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
freepik
Aplikasi Twitter di ponsel. - Twitter resmi merilis TweetDeck versi baru. Untuk menggunakannya, para pengguna harus sudah terverifikasi, yang artinya sudah berlangganan Twitter Blue. 

Sementara untuk yang tidak berlangganan Twitter Blue, akan dibatasi 800 postingan per hari.

Baca juga: Elon Musk: Aplikasi Video Twitter akan Segera Hadir di Smart TV

Musk mengklaim batasan "sementara" diberlakukan untuk mengatasi "pengikisan data tingkat ekstrem" dan "manipulasi sistem".

Sebelumnya, Twitter mulai mencegah orang yang tidak masuk ke situs untuk melihat postingan di Twitter.

Seperti batas penggunaan, Musk mengklaim pembatasan login hanya akan bersifat sementara dan diberlakukan sebagai tanggapan atas pencabut data.

"Beberapa ratus organisasi (mungkin lebih) mengorek data Twitter dengan sangat agresif, hingga memengaruhi pengalaman pengguna yang sebenarnya," kata Elon Musk.

Musk sebelumnya sempat menyatakan ketidaksenangannya dengan perusahaan kecerdasan buatan seperti OpenAI, pemilik ChatGPT.

Dikutip dari Al Jazeera, hal tersebut dikarenakan menggunakan data Twitter untuk melatih model bahasa besar mereka.

"Agak menyakitkan harus membawa sejumlah besar server online dalam keadaan darurat hanya untuk memfasilitasi penilaian yang keterlaluan dari beberapa startup AI," katanya.

Baca juga: Tak Bayar Sewa Dua Bulan, Ratusan Karyawan Twitter Diusir dari Kantornya di Amerika

Lebih lanjut, Elon Musk tidak merinci berapa lama Twitter membatasi penggunaan seperti yang dilakukannya saat ini.

Ia juga tidak menyatakan apakah melihat iklan dihitung terhadap batas tampilan pengguna.

Di sisi lain, pembatasan sangat membatasi kegunaan Twitter, membuatnya sulit, misalnya, untuk memverifikasi apakah tangkapan layar cuitan itu asli.

Pandangan sinis tentang situasi ini akan menyarankan Twitter sedang mencoba menemukan cara untuk memeras setiap bit uang yang dapat diperoleh dari basis penggunanya.

Pada bulan Maret, perusahaan memperkenalkan perubahan API yang dapat merugikan sejumlah organisasi hingga $42.000 per bulan

Namun, langkah itu dan pengenalan Twitter Blue tampaknya tidak mengimbangi pendapatan iklan yang hilang dari Twitter sejak pengambilalihan Musk.

Membatasi berapa banyak tweet, dan dengan iklan ekstensi, yang dapat dilihat pengguna sepertinya tidak akan membuat klien perusahaan yang tersisa senang.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan