COO Sribu: Tak Lagi Sekadar Alat, AI Jadi Rekan Kerja Freelancer
AI termasuk teknologi seperti GPT (Generative Pre-trained Transformer), telah membawa perubahan besar dalam cara freelancer bekerja.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam beberapa tahun terakhir, kecerdasan buatan (AI) telah menjadi topik hangat di berbagai industri, termasuk dunia freelance.
Platform freelance seperti Sribu, yang menghubungkan klien dengan freelancer di bidang desain dan kreatif, juga merasakan dampak signifikan dari perkembangan teknologi ini.
Chief Operating Officer (COO) Sribu, Alexandro Wibowo mengatakan, AI, termasuk teknologi seperti GPT (Generative Pre-trained Transformer), telah membawa perubahan besar dalam cara freelancer bekerja.
"Namun, kami tidak melihat AI sebagai ancaman yang akan menggantikan peran manusia," kata Alexandro saat berbincang dengan Tribunews.com, Selasa (4/3/2025).
Baca juga: Israel Tutup Sistem AI di Sekolah karena Sistem AI Menolak Menyebut Yahya Sinwar Sebagai Teroris
Sebaliknya, AI dianggap sebagai alat bantu yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerjaan.
"Kami tidak melarang penggunaan AI. Justru, kami mendorong freelancer untuk memanfaatkannya sebagai alat bantu," katanya. Prinsipnya, Anda tidak akan digantikan oleh AI, tetapi Anda bisa kalah bersaing dengan orang yang menggunakan AI," ujar Alexandro.
AI, terutama dalam bidang desain dan penulisan, telah membantu freelancer menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.
Misalnya, freelancer dapat menggunakan AI untuk menghasilkan ide awal atau memperbaiki draft tulisan sebelum diserahkan ke klien.
Hal ini memungkinkan mereka untuk mengambil lebih banyak proyek dalam waktu yang lebih singkat.
Dikatakan Alex, bidang yang paling terpengaruh oleh kehadiran AI adalah penulisan dan desain.
Menurut dia, banyak freelancer di Sribu yang kini menggunakan AI untuk menghasilkan konten blog, postingan media sosial, atau bahkan desain grafis sederhana.
Namun, Sribu tetap menekankan bahwa AI hanya sebagai pelengkap, bukan pengganti kreativitas manusia.
"Kalau freelancer hanya mengandalkan AI tanpa sentuhan kreativitas manusia, hasilnya akan terasa datar dan kurang bernilai. AI itu alat bukan solusi akhir," kata Alexandro.
Pihak Sribu, kata Alex juga memiliki kebijakan ketat untuk memastikan bahwa hasil kerja freelancer tetap orisinal dan berkualitas.
"Jika ditemukan freelancer yang menggunakan AI secara berlebihan atau melakukan plagiarisme, mereka akan diberikan peringatan atau bahkan dikeluarkan dari platform," tuturnya.
Talkshow UD Trucks GIIAS 2025: Teknologi Telematics Mudahkan Pantau Armada dan Perilaku Driver |
![]() |
---|
Defisit 30 Persen Pasokan REE Dunia, Indonesia Harus Mulai dari Tambang Rakyat |
![]() |
---|
Buka Program Gen Matic, Menko Airlangga Dorong Transformasi Digital, Perkuat Kapasitas ASN Muda |
![]() |
---|
Cadothy Resmi Hadir di Indonesia, Tawarkan Kemudahan Live Streaming All-in-One Bagi Konten Kreator |
![]() |
---|
Kapal Canggih Ini Bisa Deteksi Kebocoran Otomatis dan Jaga Stabilitas Laut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.