Indonesia Termasuk Negara dengan Spam Call Tertinggi, Kenali Perbedaan Spam dan Scam!
Spam dan scam memang terdengar mirip dan sama-sama mengganggu. Namun, keduanya memiliki perbedaan dan bisa sangat berbahaya kalau kita enggak waspada.
Penulis:
Nurfina Fitri Melina
Meski demikian, kamu perlu tetap waspada karena spam bisa berkamuflase sebagai umpan awal scam. Para penipu bisa menyamar dengan mengirimkan promosi, tapi kemudian berisi link jebakan. Contohnya, banyak kasus orang tertipu karena klik link dari SMS seperti "cek paketmu di sini", yang ternyata mengarahkan ke situs palsu yang mencuri data rekening.
Bahkan, mengutip dari ANTARA, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai dengan April 2025, total kerugian dana korban penipuan keuangan atau korban scam yang telah dilaporkan mencapai Rp2,1 triliun, dengan total dana korban yang sudah diblokir sebesar Rp138,9 miliar atau hanya 15 persen.
Cara Menghindari Spam dan Scam
Setelah tahu perbedaan spam dan scam, sekarang saatnya bekali diri dengan langkah pencegahan. Selain selalu waspada, kita juga perlu punya kebiasaan digital yang aman.
Langkah pertama, jangan sembarangan klik link jika kamu menerima pesan spam dari sumber yang tidak jelas. Link tersebut seringkali mengarah ke situs palsu yang menjadi pintu gerbang scam, jadi lebih baik diabaikan. Kamu juga bisa mengaktifkan fitur pemblokiran otomatis panggilan dari nomor tidak dikenal untuk mencegah spam call.
Kedua, selalu cek dan verifikasi jika kamu menerima pesan dengan mengaku sebagai teman, keluarga, atau kenalan. Jangan langsung percaya, ya! Mulai biasakan untuk skeptis terhadap hal-hal yang kamu terima secara digital. Ada baiknya langsung hubungi orang tersebut lewat jalur lain (misalnya telepon langsung) untuk memastikan apakah itu benar-benar mereka dan bukan akun yang diretas.
Terlebih, dengan kecanggihan teknologi AI saat ini, konten spam dan scam tidak lagi dibuat manual oleh manusia tapi bisa diolah dengan AI sehingga menghasilkan teks, suara, gambar, bahkan video yang sangat meyakinkan.
Maka dari itu, penting untuk lebih waspada dan jangan mudah percaya. Adapun cara untuk membedakannya adalah dengan lebih teliti memerhatikan suatu konten–baik itu konten berupa foto, video, audio, dan bahkan teks. Perhatikan detail-detail yang terlihat atau terdengar tidak biasa, seperti teks yang berantakan atau tampilan visual dan suara yang tidak selaras.
Terakhir, jangan ragu untuk memblokir atau melaporkan akun atau nomor yang mengirim spam atau upaya penipuan. Platform seperti WhatsApp, Instagram, atau email biasanya menyediakan fitur pelaporan yang langsung menindaklanjuti akun-akun bermasalah.
Selain itu, masyarakat juga bisa menyampaikan laporan secara langsung melalui layanan Aduan Konten yang dikelola oleh Komdigi. Berikut beberapa jalur resmi untuk melapor:
- Website: aduankonten.id
- Email: aduankonten@kominfo.go.id
- Instagram: @aduankonten.official
- Facebook: aduankonten official
- X (Twitter): @aduankonten
Walaupun beda tipis, spam dan scam tetap menjadi ancaman digital yang membahayakan. Yuk, lebih waspada terhadap spam dan scam!
Baca juga: Spam Call Makin Meresahkan, Apa yang Akan Dilakukan Pemerintah?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.