Laba Xiaomi Melonjak 75 Persen, Pendapatan Tembus Rp261 Triliun di Kuartal II 2025

Segmen IoT dan gaya hidup mencatat pendapatan Rp88 triliun, naik 44,7 persen secara tahunan. 

Penjualan perangkat rumah tangga pintar seperti AC, kulkas, dan mesin cuci mengalami lonjakan signifikan. 

Xiaomi juga mencatat pertumbuhan pengiriman tablet dan earbud TWS, serta peluncuran kacamata AI yang langsung habis terjual.

Jumlah perangkat IoT yang terhubung di platform Xiaomi mencapai 989 juta unit, dengan 20,5 juta pengguna memiliki lima atau lebih perangkat terhubung. 

Pengguna aktif bulanan aplikasi Xiaomi Home dan AI Assistant juga meningkat dua digit.

Investasi Teknologi dan R&D Capai Rekor Baru

Xiaomi terus memperkuat fondasi teknologinya dengan investasi R&D sebesar Rp17,7 triliun, naik 41,2 persen dari tahun sebelumnya. 

Jumlah tenaga kerja R&D kini mencapai 22.641 orang.

Salah satu pencapaian penting adalah peluncuran chip flagship 3nm buatan sendiri, Xiaomi XRING O1. 

Chip ini digunakan pada smartphone Xiaomi 15S Pro dan tablet premium Xiaomi Pad 7 Ultra, menjadikan Xiaomi sebagai perusahaan pertama di Tiongkok yang berhasil merancang chip 3nm secara independen.

Xiaomi juga mencatat kemajuan signifikan dalam pengembangan large language models (LLM) berbasis AI. 

Pada Mei, mereka merilis secara open-source LLM multimodal MiMo-VL-7B. 

Kemudian pada Juli, 12 makalah terkait teknologi LLM Xiaomi lolos untuk dipresentasikan di konferensi global bergengsi seperti ICCV dan ACL 2025. 

Terbaru, pada Agustus, Xiaomi membuka akses ke MiDashengLM-7B—LLM audio buatan sendiri yang mencetak performa terbaik di 22 benchmark pemrosesan dan pemahaman audio.