Kamis, 25 September 2025

Kenali 4 Jenis Penipuan di WhatsApp, Termasuk Menyamar Jadi Orang Lain

Pesatnya perkembangan teknologi beriringan dengan berkembangnya modus penipuan yang masuk di ranah digital, termasuk aplikasi perpesanan WhatsApp.

PC Tech Magazine
PENIPUAN VIA WHATSAPP - Setidaknya ada empat contoh penipuan secara umum yang dilancarkan melalui WhatsApp. Mulai dari love scamming hingga menyamar jadi orang terdekat. 

TRIBUNNEWS.COM - Pesatnya perkembangan teknologi beriringan dengan berkembangnya modus penipuan yang masuk di ranah digital, termasuk saat menggunakan aplikasi perpesanan WhatsApp (WA).

Data Statista menunjukkan, pada Januari 2025 WhatsApp adalah aplikasi pesan yang paling banyak diunduh di dunia dengan lebih dari 57 juta unduhan.

Sehingga tidak jarang banyak kasus penipuan yang merugikan secara materiil maupun non-materiil menimpa seseorang dilakukan melalui WhatsApp.

Penipu mungkin akan mencoba melancarkan aksi jahatnya dengan mengirimi pesan, menelepon melalui suara atau video call, mapun menambahkan ke grup. 

Mereka yang mudah percaya dan kurang peka terhadap tanda-tanda penipuan akan mudah dirugikan.

Memiliki prinsip tidak mudah percaya dan aktif melakukan konfirmasi dan verifikasi dapat membantu menghindari empat penipuan yang terjadi secara umum pada platform WhatsApp.

Setidaknya ada empat contoh penipuan secara umum yang dilancarkan melalui WhatsApp.

1) Berkedok Romantis

Beberapa penipu biasanya menggunakan pendekatan yang sangat halus dengan berpura-pura menjalin hubungan dekat dengan Anda, baik dalam bentuk hubungan asmara, persahabatan, maupun ikatan emosional lainnya.

Mungkin Anda berkenalan dengan penipu dari aplikasi lain, lalu melanjutkan komunikasi di WA. Padahal, bisa jadi mereka hanya berpura-pura menjadi orang lain.

Mereka akan berusaha menumbuhkan rasa percaya dan kenyamanan terlebih dahulu, sehingga Anda merasa seolah-olah memiliki kedekatan yang tulus dengan mereka.

Setelah kedekatan itu terbentuk, para penipu ini sering kali mulai meminta bantuan dalam bentuk uang, entah dengan alasan meminjam, membutuhkan dukungan darurat, atau berbagai dalih lainnya yang terdengar meyakinkan.

Tidak jarang pula mereka menyusun rencana untuk bertemu secara langsung agar Anda semakin percaya, tetapi ketika hari yang dijanjikan tiba, mereka justru membatalkan pertemuan itu pada saat-saat terakhir dengan berbagai alasan yang dibuat-buat.

Pola seperti ini sengaja dilakukan untuk terus menunda tatap muka, menjaga jarak, dan sekaligus memperpanjang kesempatan mereka untuk terus memanipulasi Anda secara emosional maupun finansial.

Pola seperti ini biasa disebut juga dengan love scamming.

Baca juga: Kenal Cewek di Aplikasi Kencan, Diajak Video Call Lalu Diperas, Waspada Penipuan Modus Love Scamming

2) Penipuan Lowongan Pekerjaan

Anda juga perlu mewaspadai kemungkinan menerima tawaran atau iklan lowongan kerja palsu yang disebarkan oleh para penipu.

Dalam modus ini, seseorang dapat dengan sengaja menyamar atau berpura-pura menjadi perekrut resmi dari sebuah perusahaan ternama yang namanya sudah dikenal luas.

Tujuan utamanya adalah untuk mengelabui agar merasa yakin bahwa peluang kerja tersebut benar adanya.

Setelah Anda percaya, mereka biasanya akan berusaha memperoleh keuntungan dengan meminta Anda membagikan data pribadi yang sifatnya sensitif, seperti nomor identitas, rekening bank, atau dokumen penting lainnya.

Tidak jarang pula mereka secara terang-terangan meminta sejumlah uang dengan dalih sebagai biaya administrasi, pelatihan, atau bagian dari proses lamaran pekerjaan.

Bentuk penipuan ini sering kali dikemas dalam tawaran pekerjaan yang tampak sangat menggiurkan, misalnya pekerjaan dari rumah dengan gaji tinggi, jam kerja fleksibel, serta deskripsi tugas yang terdengar sederhana.

Semua daya tarik tersebut sengaja dibuat untuk menarik perhatian dan mendorong korban agar segera melamar tanpa berpikir panjang, sehingga peluang penipu untuk menjalankan aksinya semakin besar.

3) Penipuan Investasi

Para penipu kerap menyebarkan tawaran investasi palsu yang sengaja dikemas dengan sangat meyakinkan.

Mereka biasanya menjanjikan peluang yang terlihat menguntungkan, seperti risiko yang sangat rendah tetapi dengan imbal hasil atau keuntungan yang sangat tinggi dalam waktu singkat.

Janji-janji yang tampak realistis ini dibuat untuk membujuk dan memancing Anda agar bersedia memberikan informasi pribadi yang berharga, misalnya data identitas, nomor rekening, atau bahkan langsung menyerahkan sejumlah uang.

Modus penipuan semacam ini sering difokuskan pada instrumen keuangan populer yang sedang banyak diminati masyarakat, seperti investasi mata uang kripto, perdagangan saham, pembelian obligasi, komoditas bernilai tinggi, hingga sektor properti.

Para penipu berusaha memanfaatkan tren dan antusiasme masyarakat terhadap instrumen tersebut untuk menambah keyakinan calon korban.

Untuk itu, penting untuk tidak mudah percaya janji-janji yang menggiurkan.

4) Penyamaran

Penipuan penyamaran terjadi ketika penipu berpura-pura menjadi orang lain.

Mereka bisa mengaku sebagai teman, anggota keluarga, atau orang dekat agar Anda percaya, lalu meminta uang atau data pribadi.

Ada juga penipu yang menyamar sebagai selebritas, profesi tertentu, tokoh terkenal, bahkan perusahaan besar supaya terlihat meyakinkan dan membuat Anda lebih mudah tertipu.

(Tribunnews.com/Gilang P)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan