Difasilitasi ITB, 200 Peserta dari Berbagai Negara Ikuti Konferensi Internasional AI di Bandung
Pemerintah terus mendorong pengembangan ekosistem digital yang etis, adil, dan sesuai kebutuhan masyarakat
Penulis:
Erik S
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG- Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Research Group Teknologi Informasi menggelar The 12th International Conference on ICT for Smart Society (ICISS) 2025 yang berlangsung pada 3–4 September 2025 di Bandung, Jawa Barat.
Konferensi internasional ini menghadirkan lebih dari 200 peserta dari berbagai negara, melibatkan akademisi, peneliti, praktisi industri, serta pembuat kebijakan untuk membahas tema besar 'Artificial Intelligence for Human-Centered Innovation'.
Konferensi ICISS 2025 menjadi wadah kolaborasi global dalam membahas peran teknologi informasi dan kecerdasan buatan (AI) menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sejak pertama kali digelar pada 2012, ICISS konsisten menjadi forum akademis yang menghubungkan riset dengan implementasi nyata di lapangan, khususnya terkait pemanfaatan teknologi digital di era transformasi.
Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Edwin Hidayat Abdullah, menekankan pentingnya AI yang inklusif.
“Kita tidak hanya berbicara soal adopsi teknologi, tetapi juga soal bagaimana teknologi ini bisa memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas, dari kota besar hingga daerah terpencil,” ujarnya.
Baca juga: Mengenal Smart Instalasi Tahanan Militer, Penjara Berteknologi AI Tempat 2 Oknum Kopassus Ditahan
Menurut Edwin, pemerintah terus mendorong pengembangan ekosistem digital yang etis, adil, dan sesuai kebutuhan masyarakat.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, Prof. Ir. Lafi Rizki Zuhal, Ph.D., dalam pidato pembukaan juga menyoroti peran ITB sebagai institusi pendidikan tinggi dalam membangun jembatan antara riset akademik dan kebutuhan industri.
“ICISS adalah ruang bagi para peneliti untuk berbagi ide dan menemukan peluang kolaborasi yang dapat menghasilkan solusi nyata, terutama di bidang AI, data science, dan teknologi cerdas yang relevan untuk smart society,” katanya.
Dari ranah internasional, konferensi ini menghadirkan berbagai pembicara kunci. Salah satunya adalah Prof. Dr. Masaki Hoshita dari Kyushu Institute of Technology, Jepang, yang meneliti tentang smart interface untuk pengendalian avatar di metaverse.
Ia menjelaskan bahwa data gerak manusia jauh lebih kompleks dibandingkan data media lain.
“Dengan penelitian ini, kami berupaya mengembangkan interface yang membuat avatar lebih natural dan interaktif, yang pada akhirnya bisa bermanfaat dalam pendidikan, kesehatan, hingga hiburan,” jelas Prof. Hoshita.
Sementara itu, Prof. Dr. Muhammad Sharyal Bin Sunar dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM) menyoroti pentingnya framework smart city di Asia Tenggara. Menurutnya, kota cerdas bukan hanya tentang teknologi, melainkan juga keberlanjutan.
“Smart city harus mampu mengintegrasikan data, infrastruktur, dan layanan publik agar benar-benar menghadirkan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat,” tegasnya.
Konferensi ini juga menghadirkan sesi khusus terkait tata kelola data kesehatan global dan inovasi AI yang berkeadilan, yang dibawakan oleh Prof. Dr. Rifat Atun dari Harvard University.
Prakiraan Cuaca Kota Bandung, Rabu 17 September 2025: Hujan Ringan Sejak Siang Hari |
![]() |
---|
Kesiapan Persib vs Lion City Sailors di ACL 2, Pelatih Fisik Beri Garansi Bugar |
![]() |
---|
Lewat Program ISWMP, Kabupaten Bandung Barat Buktikan Pemilahan Sampah Bisa Dimulai dari Rumah |
![]() |
---|
Jadwal Siaran Langsung Persib Bandung vs Lion City Sailors di ACL 2 Live RCTI, Target 3 Poin di GBLA |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Bandung, Selasa 16 September 2025: Hujan Petir di Sore Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.