APJII: Interkoneksi Andal Jadi Tulang Punggung Masa Depan Digital Indonesia
Trafik internet nasional naik dari 1,3 terabit per detik pada 2021, melonjak lebih dari 10 kali lipat menjadi 14 Tbps di akhir 2024 pada saat puncak.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif menekankan pentingnya interkoneksi pusat yang andal sebagai fondasi transformasi digital nasional.
“Saat ini transformasi digital bukan lagi pilihan. Interkoneksi pusat yang kuat sudah menjadi keharusan,” ujarnya saat penandatanganan kerja sama APJII dengan Bitera di Jakarta, baru-baru ini.
Kolaborasi tersebut tidak sebatas integrasi teknis, melainkan menjadi dasar penting membangun konektivitas nasional yang efisien.
“Kami percaya interkoneksi yang andal merupakan pondasi masa depan digital Indonesia yang tangguh dan inklusif,” katanya.
Data APJII menunjukkan, trafik internet nasional tumbuh pesat dalam tiga tahun terakhir.
Dari 1,3 terabit per detik (Tbps) pada 2021, melonjak lebih dari 10 kali lipat menjadi 14 Tbps di akhir 2024 pada saat puncak trafik.
Pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan penetrasi internet yang pada 2025 telah mencapai 80,66 persen.
Dari total 284,4 juta penduduk, sebanyak 229,4 juta jiwa sudah terkoneksi internet. Kontribusi terbesar berasal dari Pulau Jawa (58,14 persen) dan Sumatera (20,51 persen).
“Angka ini menunjukkan kebutuhan interkoneksi yang lebih kuat agar trafik yang terus meningkat bisa dilayani dengan stabil, aman, dan efisien,” kata Arif.
Untuk mendukung penyelenggaraan Indonesia Internet Exchange (IIX), APJII menggandeng Bitera sebagai mitra penyedia data center premium.
Baca juga: APJII Desak Pemerintah Segera Bikin Regulasi untuk OTT Asing untuk Jaga Kepentingan Nasional
Direktur Utama Bitera, Tedy Harjanto, menyatakan kesiapan penuh mendukung ekosistem digital nasional.
“Bitera siap mendorong pertumbuhan trafik internet yang lebih cepat dan merata. Dengan tingkat ketersediaan layanan hingga 99,999 persen, kami memastikan interkoneksi tetap stabil sekaligus menjawab tantangan era digital,” jelasnya.
Baca juga: Kolaborasi Digital Data Centres dan APJII Tingkatkan Interkonektivitas Internet Indonesia
APJII berharap kolaborasi ini memperkuat ekosistem peering nasional, menekan biaya operasional, dan memastikan konsistensi layanan internet bagi masyarakat.
“Efisiensi, konsistensi, dan inklusivitas menjadi kunci. Dengan interkoneksi yang kuat, manfaat transformasi digital bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat,” kata Arif.
Kebutuhan Data Center Disebut Meningkat di Era Edge Computing, Apa Itu? |
![]() |
---|
Kapasitas 342 Industri Galangan Kapal RI 1 Juta DWT |
![]() |
---|
Risiko Gangguan Kesehatan Mental pada Remaja Dimulai dari Kecanduan Gadget |
![]() |
---|
Pemprov Malut-Telkomsat Bangun Konektivitas Digital di Morotai |
![]() |
---|
Menko Airlangga: 12 Perusahaan Amerika Sudah Dirikan Data Center di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.