TOPIK
7 Mayat Mengapung di Bekasi
-
Proses identifikasi melalui proses ante mortem, post mortem dilanjutkan rekonsiliasi.
-
Ada kode khusus perkumpulan remaja di gubuk dekat Kali Bekasi, mereka menggunakan kata 'pesta' untuk ajakan tawuran.
-
Reza Indragiri menilai ada masalah di polisi saat patroli dalam kasus tujuh mayat yang ditemukan mengapung di Bekasi.
-
Anggota Kompolnas Poengky Indarti memeroleh informasi tersebut setelah melakukan supervisi ke Polres Metro Bekasi Kota.
-
Poengky tidak menyangka keterangan dari ketiga tersangka bahwa benar ulang tahun hanya sebuah kode bagi kelompok geng mereka.
-
Seorang pelajar sebut saja X berumur 16 tahun mencerima ajakan bertemu dari temannya di warung kopi di Jalan Satopati, Bojong Menteng, Rawalumbu
-
Kepala RS Polri Brigjen Prima Heru membeberkan apa yang menjadi kendala dalam proses identifikasi mayat 7 remaja yang ditemukan di Kali Bekasi.
-
Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut 9 polisi yang diperiksa Propam imbas kasus temuan 7 mayat remaja di Kali Bekasi kini telah kembali bertugas.
-
Petugas patroli yang melepaskan tembakan peringatan saat puluhan remaja berkumpul tak lain untuk membubarkan kerumunan tersebut.
-
Sofyan, kakak dari korban Davi mengatakan pihak keluarga merasa belum tenang sepanjang jenazah belum diurus hingga dimakamkan sebagaimana mestinya.
-
X yang baru tiba di warung itu sempat melihat adanya beberapa senjata tajam yang terletak di bawah sebuah bangku panjang
-
Seorang ibu berpakaian jaket berwarna pink terlihat memohon bahkan sampai sujud di hadapan petugas untuk melihat jenazah anaknya
-
Kedua jenazah yang berhasil diidentifikasi adalah Muhammad Rizky (19) dan remaja laki-laki berinisial AD (16).
-
Dengan keadaan penerangan yang redup, remaja itu mengaku melihat ada banyak remaja lain yang ia tidak kenali tengah berbincang di bangku dipan
-
Reza mengingatkan terlepas target sesungguhnya berencana atau pun tidak berencana melakukan tindak pidana, polisi tetap harus melakukan mitigasi
-
Saat aksi saling tarik tersebut, X mengaku sempat tenggelam berkali-kali sampai harus meminum air kali berwarna coklat tersebut.
-
Bahkan, menurut Sofyan, sang adik diduga tidak mengenal orang-orang yang akan ditemuinya di sekitaran Kali Bekasi itu.
-
Mendengar itu, Melinda semakin meninggikan nada bicaranya. Dia pun mengeluarkan sumpah serapah kepada petugas tersebut.
-
Polda Metro Jaya mengungkap satu remaja di antara puluhan orang yang kedapatan nongkrong di bedeng Kali Bekasi positif tramadol.
-
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati mengungkapkan kendala lima remaja yang tenggelam di Kali Bekasi belum terindentifikasi.
-
Polda Metro Jaya telah selesai memeriksa 9 anggota Patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota terkait kasus kematian tujuh remaja di Bek
-
Proses identifikasi jenazah untuk mengetahui penyebab kematian ini bagian dari rangkaian misi kemanusian yang dijalankan oleh Polri
-
KPAI mengungkapkan pihaknya telah datang ke tempat kejadian perkara (TKP) kasus tewasnya tujuh remaja setelah menceburkan diri ke Kali Bekasi.
-
Muhammad Rizki berhasil diidentifikasi RS Polri Kramat Jati berdasarkan pencocokan data gigi, sidik jari, medis atau ciri-ciri medis
-
Jenazah tiba sekira pukul 18.30 WIB, disambut haru keluarga dan pelayat yang mendatangi rumah duka untuk mendoakan almarhum.
-
Menurut Melinda, ia tidak perlu tes DNA. Sebab, sebagai orangtua, ia pasti memahami ciri anaknya serta pakaian terakhir yang dikenakan.
-
Warga mengatakan, tidak pernah ada tawuran di dekat lokasi gubuk yang dijadikan tempat 60 remaja berkumpul dan pesta miras.
-
Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala menyebut kasus tewasnya tujuh remaja di Kali Bekasi harus diungkap ke publik.
-
Keluarga korban jasad yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi tak kuasa menahan tangis.
-
Pihak keluarga salah satu remaja yang tewas di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, belum mendapat izin untuk melihat jenazah.