TOPIK
Wajib Militer Bagi Pelajar Nakal
-
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau Kak Seto menilai progam Pendidikan Militer Siswa tidak melanggar hak-hak anak.
-
Kanwil Kementerian HAM Jawa Barat telah menyampaikan bahwa pendidikan militer yang digagas Dedi Mulyadi dinyatakan sesuai nilai HAM.
-
Hima Persis Jawa Barat, memberikan catatan kritis terhadap program pembinaan siswa bermasalah yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
-
Berdasarkan hasil pantauan tim Kanwil Kementerian HAM Jabar, pelaksanaan program pendidikan militer ala Dedi Mulyadi tak ditemukan pelanggaran HAM.
-
kebijakan itu kini juga dimanfaatkan sejumlah orang tua sebagai cara untuk menasehati anak-anak mereka yang masih balita mulai dari yang sulit diatur.
-
Sejumlah orang tua di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, senang anaknya dikirim ke barak militer untuk menjalani pendidikan karakter.
-
Dedi Mulyadi kirim preman dan tukang palak ke barak militer untuk pendidikan karakter.
-
Warga di Jawa Barat yang bermasalah akan dirikim ke barak militer susul para pelajar yang dianggap nakal. Pemabuk dan preman jadi target
-
Dedi Mulyadi siap menghadapi risiko setelah dikabarkan telah dilaporkan ke Komnas HAM. Simak tanggapannya!
-
Dedi Mulyadi soal kabar dirinya dilaporkan ke Komnas HAM, ia menilai hal itu adalah bagian dari risiko yang harus dihadapi demi masa depan anak-anak
-
Kantor Komunikasi Presiden (PCO) menjelaskan bahwa dalam sistem pendidikan Indonesia, kebijakan memang telah didesentralisasi ke daerah
-
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berenana akan mengirimkan guru dan pegawai yang kurang disiplin ke barak militer sebagai bagian dari pembinaan karakt
-
Adhel Setiawan, seorang wali murid melaporkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ke Komnas HAM imbas program pendidikan militer bagi siswa nakal, (8/5)
-
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut, sebanyak 40 siswa yang dibina di Makodim 0610/Sumedang bukan menjalani pendidikan militer.
-
Aktor Verrell Bramasta kena ulti Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein (Om Zein) gegara kritik pendidikan militer gagasan Gubernur Dedi Mulyadi.
-
Sebanyak 17 siswa SMP dan SMA di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) nyaris dikirim ke barak militer setelah terjaring razia Satpol PP, (8/5).
-
Natalius Pigai tampak menarik mikrofon di depan Dedi Mulyadi saat akan meluruskan makna pendidikan di barak bukanlah pendidikan militer.
-
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengeklaim, metode pendidikan bagi siswa nakal yang dikirim ke barak militer tidak melanggar hak-hak anak.
-
Dedi Mulyadi sangat yakin program pengiriman siswa nakal ke barak militer akan efektif membentuk kedisiplinan dan memperbaiki perilaku pelajar.
-
Kementerian PPPA menilai program Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengirim siswa bermasalah ke barak militer harus dilakukan secara menyeluruh.
-
Natalius Pigai mengatakan langkah yang dilakukan Dedi Mulyadi, dengan mengirim siswa bermasalah ke barak militer tidak bertentangan dengan HAM.
-
Puluhan siswa tersebut lanjut dia, bakal mendapatkan materi program terintegritas, seperti eskul, pelajaran formal, dan kedisiplinan serta pendidikan
-
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menemui Menteri Hak Asasi Manusia (MenHAM), Natalius Pigai, Kamis (8/5/3025).
-
Lakukan persiapan sebelum dikirim ke markas TNI untuk ikuti program Dedi Mulyadi, 40 siswa SMP yang dianggap bermasalah jalani tes kesehatan.
-
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tanggapi kritikan Komnas HAM soal program pendidikan militer bagi para siswa yang dianggap bermasalah di markas TNI.
-
Karawang sudah memiliki program mengirim siswa nakal ke barak militer jauh sebelum Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyani meluncurkan program serupa.
-
Program barak militer dari Dedi Mulyadi akan menyasar kelompok orang dewasa yang memiliki perilaku menyimpang, seperti ASN yang malas.
-
Berikut sosok Intan Nurul Hikmah, Wakil Bupati Tangerang yang ingin meniru gebrakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengirim anak nakal ke barak.
-
Ketua Bidang Advokasi YLBHI Zainal Arifin menyebut siswa 'bandel' yang dikirim ke barak disebut sebagai langkah yang merusak iklim demokrasi.
-
Program inovatif di Tangerang untuk mendidik anak-anak bermasalah. Ini penjelasan Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul.