TOPIK
Hakim MK Ditangkap KPK
-
"Brankas itu cuma disegel tapi tidak dibuka malam itu. Soalnya katanya yang tahu kunci brankas pak Basuki, " ujar Sarmidi.
-
"Saya rasa ini hanya jebakan saja," ujar Indra Sahnun Lubis, Ketua Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI)
-
Febri Diansyah membenarkan soal temuan sejumlah uang di brankas milik Basuki Hariman, tersangka penyuap Patrialis Akbar.
-
Meski begitu, KPK menemukan catatan tentang uang yang diberikan kepada Patrialis oleh perusahaan Basuki Hariman.
-
"Dia (Basuki) itu kartel. Lihat saja hasil penggeledahan kami didapatkan 28 stempel di perusahaannya. Jadi itu penguasa daging sapi," tegas Syarief.
-
Usai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Basuki Hariman dan NG Fenny, kompak bungkam.
-
Menko Polhukam Wiranto setuju jika wacana seleksi terbuka hakim konstitusi pengganti Patrialis Akbar dilakukan.
-
"Tidak hanya bertumpu pada UU, bagaimana pembentukan moralitas itu bisa berkelanjutan,"
-
Seleksi tersebut benar benar dalam rangka mencari sosok yang memiliki integritas dan komitmen
-
Namun Indra belum menunjukkan resmi soal surat kuasa penunjukan dirinya sebagai kuasa hukum.
-
Oesman dukung upaya pemerintah untuk melakukan perbaikan lembaga-lembaga negara seperti Mahkamah Konstitusi, termasuk sistem perekrutannya.
-
Percepatan proses seleksi tersebut, kata Yasonna, akan membantu tugas dan fungsi MK dalam menangani sengketa Pilkada
-
Setelah tak lagi menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM, menurut pengakuan warga, Patrialis mulai membeli beberapa rumah.
-
Penyidikan dugaan suap kepada hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis akbar setelah tertangkap tangan KPK terus digelar penyidik.
-
Sebanyak 28 stempel diamankan dari kantor Basuki Hariman, tersangka pemberi suap pada Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Patrialis Akbar.
-
Sesuai dengan jadwal pemeriksaan yang dikeluarkan KPK, keduanya akan diperiksa terkait suap pada Patrialis
-
Jubir KPK, Febri Diansyah membeberkan beberapa bukti miliki KPK yang mengindikasi terjadi pemberian suap pada Patrialis yang selalu dibantah.
-
KPK akan segera memeriksa delapan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) hingga beberapa pegawai MK dalam waktu dekat ini.
-
Ruko tempat kantor CV Sumber Laut Perkasa yang diduga dimiliki oleh pengusaha, Basuki Hariman, ternyata sudah pindah dari alamat sebelumnya.
-
"Kasus (Patrialis) ini penistaan terhadap Undang-Undang Dasar. Dan itu bukan tanggung jawab tersangka saja."
-
"Mohon maaf, kami tak bisa kasih informasi. Ibu saya lagi sakit, sakit batuk," ujar pria itu.
-
Sepanjang, Rabu (26/1/2017) pergerakan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Patrialis Akbar dimonitor penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
-
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledah di empat lokasi terpisah terkait kasus suap Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Patrialis Akbar.
-
Walau dua hakimnya tersandung kasus suap namun Mahkamah Konstitusi (MK) merasa tak perlu mendapat pengawasan.
-
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan angkat bicara mengenai Hakim MK Patrialis Akbar yang ditangkap KPK.
-
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat mengungkapkan bahwa Patrialis Akbar sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Hakim Konstitusi.
-
Tiga Tersangka suap hakim MK Patrialis Akbar, Senin (30/1/2017), diperiksa silang oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
-
"Karena itu dalam waktu dekat Mahkamah Konstitusi bisa segera mengirim surat pada Bapak Presiden untuk melakukan pengisian jabatan hakim konstitusi,"
-
"Salah satunya dilakukan beberapa saat setelah tindak pidana terjadi, itulah yang kita lakukan pada pagi tersebut di lapangan Golf Rawamangun,"
-
Penunjukan hakim konstitusi secara terbuka melalui pansel dan melibatkan berbagai pihak bukanlah hal yang baru bagi Presiden Joko Widodo.