TOPIK
Korupsi Transjakarta
-
"Ini tahun politik, sekarang apalagi ada rahasia. Bu Mega tak mungkin lakukan hal itu. Sadap-menyadap pasti bocor," terang Ruhut.
-
Partai Gerindra meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengambil alih kasus dugaan korupsi pengadaan bus Transjakarta.
-
"Karena tidak berhubungan langsung dengan Pemilu jadi kami hanya memantau saja, tidak ikut aktif," ujar Daniel, Komisioner Bawaslu.
-
Jaksa Agung Basrief Arief geram dengan beredarnya transkip pembicaraannya dengan Megawati Soekarnoputri
-
Faizal Assegaf menantang Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan PDI Perjuangan untuk melaporkan dirinya ke Mabes Polri.
-
Baru-baru ini beredar transkrip pembicaraan antara dua orang diduga Megawati Soekarnoputri dan Jaksa Agung Basrief Arief yang membicarakan kasus itu.
-
Dikatakannya saat mendatangi Kejaksaan Agung, bila ingin mempolitisasi transkrip percakapan itu, dirinya dengan mudah bisa menyebarkan percakapan ters
-
"Kejagung segera panggil Jokowi sebagai saksi agar tidak berlarut-larut," kata Pengamat Politik dari Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara.
-
Faisal Assegaf mengaku transkip tersebut dari seorang pegawai KPK mengaku suruhan pimpinan KPK Bambang Widjojanto.
-
Juru bicara KPK, Johan Budi, mengatakan KPK tidak memiliki rekaman pembicaraan antara Megawati dan Basrief Arief.
-
"Jadi pemberitaan yang dikutip Faisal Assegaf dari media online tidak ada unsur kebenarannya," ujar Tim Hukum Jokowi-JK, Alexander Lay.
-
Joko Widodo mengatakan penyebar transkrip isi perbincangan antara Megawati dengan Basrief Arief adalah kampanye hitam
-
Kejaksaan Agung (Kejagung) menegaskan bila penanganan kasus korupsi Transjakarta hingga saat ini masih berpedoman pada fakta-fakta hukum.
-
Menurut Yani klarifikasi dari Basrief sangat diperlukan guna menyelesaikan masalah tersebut
-
PDI Perjuangan mempertimbangkan langkah hukum terkait beredarnya transkrip pembicaraan antara Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan Jaksa Agung
-
Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari mempertanyakan transkrip pembicaraan yang kabarnya berasal dari KPK.
-
"Dapat dipastikan tak akan ada intercept (penyadapan) yang bisa keluar ke pihak tidak punya kaitan dengan pihak yang menangani kasus" ujar Bambang.
-
"Dia membuntuti kami sejak sore dan memberikan transkrip pembicaraan dan memperdengarkan isi rekaman," ujar Faizal Assegaf kepada wartawan.
-
"Beliau (Jaksa Agung, red) menyampaikan dengan tegas itu adalah fitnah yang sangat keji. Jadi kita terjemahkan saja itu tidak benar," ungkap Tony.
-
Massa menilai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi, layak diperiksa dan dimintai tanggungjawab atas kasus tersebut.
-
Menurut pria yang biasa disapa Ahok ini, Udar tidak bisa mengait-kaitkan kasus korupsi TransJakarta dengan Jokowi, maupun dirinya.
-
Alasannya, Udar mengalami kelelahan
-
Ahok sempat geram dengan pengacara Pristono yang melaporkan dirinya ke Mabes Polri terkait pencemaran nama baik.
-
Pak Udar keletihan, kami dari kuasa hukum sudah menyampaikan surat keterangan dokter.
-
"Kami tahu sekarang, beliau ini (Basuki T Purnama) hanya banyak cakap," lontar Rizman.
-
"Hasil pemeriksaan kepada Udar Pristono kemarin belum mengarah kepada Jokowi," ujarnya.
-
Dengan mengenakan kemeja batik biru Pristono keluar didampingi kuasa hukumnya Budi Nugroho dan Razman Arif Nasution.
-
Menurut Todung, Jokowi memang mengetahui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pengadaan bus TransJakarta.
-
Hal ini dikarenakan Pristono sudah menjadi tersangka kasus pengadaan bus TransJakarta berkarat di Kejaksaan Agung.
-
"Kalau barangnya tidak sesuai, waktunya sudah lewat, artinya tidak bisa diterima barangnya. Dasar terimanya apa?" kata Basuki di Balai Kota Jakarta.