TOPIK
Pemblokiran Telegram
-
CEO Telegram Pavel Durov menegaskan pihaknya tidak akan memberikan atau membuka kunci enkripsi.
-
Tim Telegram menyampaikan permohonan maaf dan mengakui telah menerima email komunikasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
-
Pernyataan Pavel Durov tersebut merespon pertanyaan netizen asal Indonesia yang menyayangkan sikap Pemerintah Indonesia.
-
Dibalik pemblokiran aplikasi Telegram di negara indonesia, karena banyaknya penggunaan aplikasi telegram untuk propaganda radikal ke masyarakat dan ja
-
Djarot Saiful Hidayat, sepakat dengan pemblokiran aplikasi Telegram oleh pemerintah, karena mengandung konten radikalisme
-
Wayan membeberkan ancaman dan rencana pembunuhan Ahok yang terungkap di media sosial.
-
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan ada kemungkinan aplikasi Telegram akan kembali dibuka di Indonesia.
-
Rudiantara mengatakan, pihaknya bersama Telegram tengah menyusun SOP yang nantinya akan dijalankan ketika telegram kembali beroperasi.
-
Rencana pembunuhan terhadap Ahok tersebut dibarengi dengan rencana pengeboman mobil dan tempat ibadah pada 23 Desember 2015.
-
"Tanpa sadar, data Anda di WhatsApp telah dijual ke pengiklan. Mereka mengklaim bahwa layanan mereka aman, padahal semua data Anda dijual."
-
Buat sebagian orang di grup tersebut, kata Navhat, keberadaan grup Telegram tadi menggantikan keluarga.
-
Sejak 2015, peneliti Institute for Policy Analysis of Conflict, Navhat Nuraniyah, mengikuti obrolan teroris dalam grup chat tertutup di Telegram.
-
Menteri Dalam Negeri Malaysia merasa pemerintah belum perlu mencampuri penggunaan Telegram di kalangan masyarakatnya.
-
Penutupan website layanan pesan instan Telegram menjadi perbincangan di masyarakat karena pro dan kontra.
-
Kementerian Komunikasi dan Informatika, sejak 14 Juli lalu secara resmi memblokir 11 Domain Name System aplikasi Telegram.
-
Kepolisian mendukung langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir aplikasi Telegram demi memastikan keamanan negara dan masyarakat.
-
Novanto pun mengakui ada banyak sekali konten yang berisi ajakan bergabung dengan kelompok teroris.
-
Keputusan untuk menutup domain layanan pesan Telegram didasari banyaknya muatan terorisme.
-
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian yakin kelompok teroris akan mencari cara lain pascapemblokiran aplikasi Telegram.
-
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian telah meminta kepada aplikasi Telegram melalui Kemenkominfo untuk diberi akses terkait terorisme.
-
Kominfo mengumumkan telah memblokir layanan web milik apikasi Telegram di Indonesia.
-
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengungkapkan adanya 17 kasus terkait aplikasi Telegram.
-
Pemblokiran aplikasi Telegram oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika terus menuai kontroversi.
-
Aplikasi media sosial itu dinilai tidak kooperatif dalam mendukung upaya pemerintah Indonesia menangkal konten berbau hoax
-
Bobby menuturkan aplikasi tersebut disinyalir sebagai alat komunikasi oleh jaringan sel teroris.
-
Deradikalisasi dengan cara menutup aplikasi Telegram adalah kebijakan yang tak mau repot.
-
Chief Executive Officer (CEO) Telegram Pavel Durov menawarkan tiga solusi pada Kemenkominfo terkait konten radikalisme dan terorisme.
-
Politisi PKS Sukamta menilai pemerintah belum membuat aturan berupa PP yang spesifik mengenai pemblokiran situs atau aplikasi.
-
Hal tersebut nantinya akan membahas mengenai perkembangan penutupan akses layanan tersebut mengacu pada keamanan negara.
-
Durov selama ini tidak tahu bahwa Kominfo telah berupaya menghubungi Telegram sejak 2016.