TOPIK
Pemblokiran Telegram
-
Tito Karnavian mengatakan, sejumlah pelaku bom bunuh diri di Indonesia menggunakan Telegram untuk berkomunikasi dengan jaringannya sebelum beraksi.
-
Pengelola situs pun dinilai tidak bisa mengendalikan hal ini sehingga pemerintah kemudian melakukan kebijakan untuk memblokir sebelas domain Telegram.
-
Tito menuturkan kelompok teroris tersebut berkomunikasi Telegram. Sebab, aplikasi tersebut banyak fitur encryption sehingga sulit untuk disadap.
-
Permintaan maaf Durov ini sekaligus membantah klaim pendiri Telegram ini yang mengaku belum pernah dihubungi pemerintah Indonesia.
-
"Iya, salah satunya (referensi dari Polri)," kata Tito usai menghadiri peresmian ABN NasDem di Jalan Pancoran Timur II, Jakarta, Minggu (16/7/2017).
-
Presiden Joko Widodo mengungkapkan pemerintah telah mengamati aplikasi Telegram, yang akhirnya diblokir Kementerian Komunikasi
-
Ia menjelaskan, sejumlah rencana teror yang dilakukan di Indonesia direncanakan dengan menggunakan fitur ini.
-
Sejak Januari 2016 silam, pemerintah Arab Saudi secara resmi telah memblokir penggunaan aplikasi Telegram.
-
Salah satu reaksi yang tak diduga datang dari founder Telegram itu sendiri, Pavel Durov, lewat Twitter.
-
"Kami berpandangan langkah ini merupakan salah satu upaya preventif dari pemerintah untuk meminimalisir maraknya aksi-aksi terorisme di era yang serba
-
Jaringan teroris begitu masif menggunakan aplikasi percakapan Telegram sebagai media untuk berkomunikasi satu sama lain.
-
Pemerintah memblokir situs web Telegram yang beralamat di web.telegram.org. Pemblokiran ini mengundang reaksi pengguna.
-
"Jadi kita tidak asal take down, BIN dan BNPT juga menyetujui situs ini diblokir," kata Rudiantara.
-
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menginstruksikan pemblokiran aplikasi Telegram di Indonesia.