Menara Siger, Kebanggaan Masyarakat Lampung, Titik Nol Lintas Sumatera

Laporan Wartawan Tribun Lampung, Heru Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Kain tapis dan siger, keduanya sudah menjadi paket yang saling melengkapi dalam pakaian adat perempuan Lampung.

Dengan ketenarannya tersebut, siger telah menjelma menjadi ikon dari Provinsi Lampung.

Warna menara ini kuning keemasan dan merah dengan bentuk mahkota perempuan khas adat Lampung.  (Tribun Lampung)

Bahkan di Kalianda, Lampung Selatan kini telah berdiri kokoh menara berbentuk siger yang jadi kebanggaan masyarakat Lampung.

Bagi Anda yang pernah melakukan penyeberangan dari pelabuhan Merak ke Bakauheni, tentu pemandangan menara siger tak akan pernah bisa anda lewatkan.

Sebab selain dapat menikmati debur ombak di atas laju kapal, Menara Siger adalah satu-satunya bangunan yang terlebih dahulu akan menyambut anda sebelum merapat ke dermaga Bakauheni.

Dari kejauhan, mata anda akan menangkap objek bangunan besar berbentuk mahkota berwarna kuning dan kemerahan.

Yah, itulah yang disebut orang Lampung dengan Menara Siger.

Setiap penumpang kapal yang dapat melihat Menara Siger, itu merupakan pertanda kapal segera merapat ke Pelabuhan Bakauheni.

Tugu nol kilometer di kawasan Menara Siger.  (Tribun Lampung)

Semakin dekat kapal akan bersandar, bentuk Menara Siger semakin terlihat jelas bentuknya.

Warnanya kuning keemasan dan merah dengan bentuk mahkota perempuan khas adat Lampung.

Jika anda keluar dari kapal feri dan hendak menuju Menara Siger, lokasinya tidak begitu jauh. Tidak sampai lima menit, anda sudah dapat sampai di lokasi.

Saat menjejakkan kaki di Menara Siger, menara ini begitu indah, agung dan pas untuk berfoto selfie.

Semakin anda menyusuri bagian bangunan dan maknanya, anda akan paham mengapa masyarakat Lampung begitu membanggakan ikon daerahnya tersebut.

Menara Siger yang tidak hanya sebuah menara tapi bangunan yang kaya akan filosofi.