Wisata Sumut
Uniknya Pulau Asu, Dihuni Cuma 20 Kepala Keluarga, Tapi Terbagi Dalam Lima Desa
Pulau Asu di Nias ini cuma dihuni 20 kepala keluarga, tapi terbagi dalam lima desa.
Editor:
Agung Budi Santoso
"Tapi tsunami meluluhlantahkan harapan adanya sekolah di sini. Pasalnya kini tidak ada pembicaraan akan ada pengadaan sekolah di sini," katanya.
Disinggung soal mata pencaharian, sebagian besar penduduk bermatapencaharian bertani, berkebun dan nelayan.
"Di sini rata-rata mata pencaharian penduduk adalah berkebun pohon kelapa. Pasalnya, hampir seluruh lahan tanah kosong didapati ada pohon kelapa. Setiap pekan penduduk membawa hasil kelapa untuk dijual di kota," katanya.
Setiap pekan pula, sepulangnya menjual hasil kelapa, penduduk membeli persediaan bahan pokok selama di pulau seperti beras, minyak, gula, telur hingga pernak-pernik lainya kebutuhan rumah.
"Penduduk di sini pun belanja bahan pokok mingguan, jadi beli persediaan sebanyak-banyaknya karena untuk ke kota atau menyeberang sangat memakan waktu dan biaya," katanya.
Untuk penduduk sekalipun, kapal penumpang tetap dipatok Rp 50 ribu untuk sekali menyeberang.
Memperhatikan rumah penduduk di sana juga mengundang perhatian. Pasalnya, penduduk masih sangat tradisional. Masih banyak rumah yang berdindingkan kayu dan beratapkan rumbia.
Wisatawan banyak mendokumentasikan diri di depan rumah yang masih tradisional tersebut. Rumah-rumah penduduk di siang hari kerap kosong karena hampir seluruh anggota ikut berkebun.