Wisata Yogyakarta
Lezatnya Tengkleng di Pasar Pakem, Sleman, Kuahnya yang Gurih Bisa Bikin Anda Ketagihan
Setiap harinya Pak Kribo membuka lapaknya dari jam 17.00 hingga dagangannya habis.
Editor:
Malvyandie Haryadi
Untuk gulainya, rasanya gurih yang berasal dari santan yang menjadi kuah masakan tersebut, dan bumbu-bumbunya sangat terasa. Rasa masakan bapak empat orang anak tersebut semakin nikmat karena masih menggunakan tungku berbahan bakar arang.
Selain terus menjaga kualitas masakan, Pak Kribo tetap mempertahankan suasana tempatnya berjualan.
Sejak awal berjualan hingga saat ini, dia mempertahanakan konsep lesehan sederhanan di emperan toko dengan penerangan lampu petromak.
Padahal selama ini banyak pihak yang menawari bangunan untuk bisa digunakan sebagai tempat berjualan.
Satu hal lagi yang hingga saat ini masih dipertahankannya adalah penggunaan angkring sebagai tempatnya memasak.
Dahulu para pedagang makanan olahan daging kambing memang menggunakan angkring, tetapi saat ini sudah banyak ditinggalkan, dan Pak Kribo berusaha untuk tetap mempertahankannya.
Selain rambutnya yang kribo, ciri khas lain dari Pak Kribo adalah penampilannya yang selalu rapi.
Dalam melayani para pembelinya, setiap harinya dia selalu mengenakan kemeja lengan panjang, bawahan celana kain, dan menggunakan sepatu pantofel.
Menurutnya, dia tidak hanya menjual makanan tetapi juga penampilan.
"Dengan berpenampilan rapi yang beli juga enak, dan saya juga menghargai mereka," ujarnya.
Soal harga untuk satu porsi tengkleng, termasuk minum dan nasinya dibandrol dengan harga Rp.20 ribu.
Harga tersebut sama untuk menu gulai. Sedang untuk tongseng, harganya Rp.25 ribu per porsinya, sudah termasuk nasi dan minum.