Minggu, 14 September 2025

Wisata Solo

Monumen Gesang di Tepi Bengawan Solo Ini Untuk Mengenang Karya Sang Maestro

Inilah Monumen Gesang, untuk mengenang karya sang Maestro, di tepi Sungai Bengawan Solo.

TRIBUNSOLO.COM/ IMAM SAPUTRO
Inilah Monumen Gesang, untuk mengenang karya sang Maestro, di tepi Sungai Bengawan Solo. 

Tidak banyak memang yang bisa ditemukan di taman ini, Prasasti, pendopo kecil, tempat pertunjukan, sebuah bangkai pesawat, patung Gesang, dan petilasan Joko Tingkir tak jauh dari sana.

Salah seorang pedagang di kawasan Taman Gesang mengaku semenjak Gesang wafat, taman Gesang menjadi sepi, padahal dahulunya sering digelar pertunjukkan music.

“Dahulu hampir setiap minggu ada pertunjukkan keroncong, banyak orang yang piknik. Pak Gesang sendiri dulu pernah berkunjung, sekarang sepi” ujarnya.


Komplek Monumen Gesang di tepi Sungai Bengawan Solo (TRIBUNSOLO.COM/ IMAM SAPUTRO)

Musik Bengawan Solo sangat dikagumi karena notasi musik keroncong yang unik, nada-nada yang damai, dan lirik yang menghanyutkan.

Selain, Bengawan Solo, Gesang juga menciptakan berbagai lagu keroncong, seperti Jembatan Merah, Pamitan, Andheng-Andheng, Roda Dunia, Si Piatu, Sapu Tangan, Impenku, Pandan Wangi, Dunia Berdamai, dan lain-lain.

Gesang meninggal dunia pada hari Kamis, 20 Mei 2010, pukul 18:10, di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

Gesang memang telah wafat, namun karyanya akan terus mengalun, seperti bengawan Solo…

Bengawan Solo, riwayatmu ini…..

Sedari dulu jadi, perhatian insani….(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan