Staycation Jadi Tren Liburan Alternatif Saat Pandemi, Simak Tiga Hal yang Harus Diperhatikan
Masyarakat diimbau berlibur di berbagai tempat di Indonesia, guna menghindari penumpukan pelaku perjalanan di wilayah tertentu.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Willem Jonata
“Dari Oktober hingga saat ini, juga setelah hotel dibuka secara penuh pada November, tidak ditemukan klaster baru,” ujar Hari.
Namun demikian, ia menegaskan, kehati-hatian tetap diterapkan, kegiatan pariwisata tetap berjalan tapi selebrasi ditiadakan dan menghindari terjadinya penumpukan tamu.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan sesuai asesmen di tiap daerah selama Nataru, dinilai Hari sebagai sesuatu yang kondusif untuk industri perhotelan, serta
terbukti meningkatkan jumlah hunian di hotel.
Dalam liburan Nataru kali ini, Hari mengimbau masyarakat dapat berlibur di berbagai tempat di Indonesia guna menghindari penumpukan pelaku perjalanan di wilayah tertentu.
“Indonesia wilayahnya luas, jadi silahkan justru mengisi wilayah-wilayah yang masih longgar karena destinasi kita sangat luas,” anjurnya.
Kesempatan yang sama, Ketua Umum Himpunan Humas Hotel Jakarta, T. Marlene Danusutedjo juga menyatakan, kesadaran masyarakat akan perlindungan kesehatan sudah cukup meningkat, kepedulian terhadap prokes dan CHSE juga semakin tinggi.
Staycation menjadi salah satu pilihan yang disukai.
Hotel-hotel di Jakarta, dikatakannya, sudah tersertifikasi Indonesia Care dan CHSE yang auditnya berlangsung menyeluruh.
Di hotel sendiri, untuk pengetatan prokes, selain memastikan tersedianya fasilitas penunjang, juga ada petugas yang bertugas memantau dan mengontrol pelaksanaan protokol kesehatan.
“Ada satgas internal yang selalu berkeliling membantu mengingatkan pengunjung, untuk itu kami memohon kerja samanya agar mau diingatkan,” tutur Marlene.
Untuk membantu masyarakat yang makin kritis memilih hotel, Andre Binarto sebagai Influencer memberikan masukan, bahwa di situs online travel agent seringkali tercantum tanda atau logo pada properti yang sudah menerapkan CHSE dan prokes untuk mempermudah pemilihan.
“Aktivitas di dalam hotel lebih aman karena semua tersertifikasi,” tegasnya.