Tribunners / Citizen Journalism
Dirut Garuda Dipecat
Apa yang Bisa Dilakukan, Jika Reputasi Anda Bernasib Seperti Eks Bos Garuda?
Sifat krisis yang datangnya mendadak dan tidak terduga menyebabkan sulitnya antisipasi krisis, sekaligus keruwetan dalam upaya memulihkannya krisis.
Editor:
Dewi Agustina
Samurai ini berbeda dengan para prajurit elite yang lainnya, Samurai ini memiliki Bushido (kode etik) yang bagus untuk dicontoh.
Setidaknya, ada dua kode etik.
Pertama, Makoto atau Shin (Kejujuran dan tulus-iklas). Seorang Samurai harus memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Para ksatria harus menjaga ucapannya.
Kedua, Meiyo (Kehormatan) atau menjaga kehormatan diri.
Bagi samurai cara menjaga kehormatan adalah dengan menjalankan kode bushido secara konsisten sepanjang waktu dan tidak menggunakan jalan pintas yang melanggar moralitas.
Selain dua hal di atas, sebenarnya ada lima atau enam kode etik samurai yang lainnya.
Sayang, hal tersebut tidak dilakukan atau belum sempat dilakukan oleh bos Garuda, karena Menteri Erick lebih ngebut memecat duluan.
Mestinya setiap bos BUMN bisa menangkap sinyal dari bosnya dan mengimplementasikannya dengan komunikasi yang tepat secara elegan.
Perspektif Restorasi Reputasi
Setiap orang pada prinsipnya memiliki keinginan yang sama, yaitu ingin reputasinya baik, nama baiknya tidak ternoda, dan citranya bersinar.
Kalau orangnya salah? Sama saja.
Orang yang salah atau orang benar, orang yang buruk atau orang yang baik selalu ingin reputasinya baik.
Itukah sebabnya mengapa bisnis jasa layanan pencitraan atau pun jasa manajemen reputasi berkembang cukup baik.
Teori ilmu komunikasi terkait praktek manajemen reputasi ini pun bermunculan.
Seperti yang ditemukan oleh Prof William Benoit, yaitu Image Restoration Theory (atau pemulihan citra/restotasi reputasi).
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.