Rabu, 10 September 2025

Blog Tribunners

Manusia Itu Kera yang Makin Dominan di Bumi

Berbeda dengan spesies lain, manusia mampu memodifikasinya dalam ukuran yang sangat besar dan laju yang lebih cepat.

Kemdikbud.go.id
Ilustrasi manusia purba pada zaman praaksara. 

Sebagian besar dari perjalanan sejarahnya manusia hidup sebagai peramu dan pemburu. Dimulai dari Australopithecus sp. ke  Pithecanthropus (Homo) erectus hidup sebagai pemangsa (predator) dalam jaringan makanan dalam ekosistem alamiah.

Beberapa paleoantropolog mengajukan Sahelanthropus sp. sebagai percabangan transisi Bersama di antara kera dan manusia.

Karena anggota populasinya yang masih berjumlah sedikit dan tingkat kebudayaan yang masih relatif sederhana, akibat kerjanya terhadap lingkungan.

Jjadi terhadap proses metabolisme dan reproduksi yang mengatur sistem penunjang hayat di bumi ini – sangat sedikit, dan ekosistem dapat dengan cepat mengkompensasinya.

Jadi, aktivitas-aktivitas itu sangat sedikit pengaruhnya terhadap lingkungannya.

Mendekati Holosen, manusia purba dengan evolusi budayanya makin meningkat aktivitas eksploitasinya terhadap sumber-sumber lingkungannya.

Pengaruh aktivitas manusia kuno terhadap lingkungannya mulai bermakna dan berat pada taraf domestikasi dan pengembalaan hewan.

Pembakaran hutan untuk penggembalaan dan berburu serta merumput secara masif oleh hewan-hewan peliharaannya meninggalkan bekas-bekasnya pada ekosistem untuk beberapa lama.

Tetapi hidup mengembara tidak menimbulkan persoalan dalam pembuangan sampah dan kotoran, karena dengan cepat dapat diproses dan diedarkan kembali oleh ekosistem.

Revolusi Pertanian Awal Holosen 

Revolusi pertanian di awal Holosen, kira-kira 10.000 tahun yang lalu, merupakan loncatan kuantum dalam evolusi manusia; di mana manusia makin mendominasi ekosistem dan menjinakkan lingkungannya.

Bahkan manusia seolah-olah berada di luar ekosistemnya, dan ekosistem alamiah diubah menjadi ekosistem manusia.

Pepohonan yang merupakan unsur dominan dalam ekosistem ini makin dilenyapkannya.

Erosi tanah makin meluas dan makin cepat, sehingga merupakan persoalan ekosistem yang muda.

Produksi total fotosintesis lebih besar daripada kebutuhan respirasinya, sehingga biomassa bahan organis terhimpun.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan