Selasa, 19 Agustus 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Paslon Anies Baswedan-Cak Imin dan Arus Perebutan Potensi Suara NU

Cak Imin mewakili komunitas Islam Tradisional yang merupakan mayoritas pertama sedangkan sementara Anies merepresentasikan komunitas Islam Modernis

Editor: Eko Sutriyanto
Kolase Tribunnews
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar resmi dideklarasikan sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan di Pilpres 2023 di Hotel Yamato, Surabaya, Sabtu, 2 September 2023. 

Di masa depan, koalisi PKB-PKS-Nasdem ini menciptakan peluang-peluang bagi setiap harapan.

Umat bangsa Indonesia mempunyai harapan ke depan bahwa sekat-sekat sosial politik antara kaum “kadrun” dan kaum “cebong” melebur; semua orang bersatu atas nama tokoh politik masing-masing.

Peluang kemenangan paslon Anies-Imin sangat besar. Pertama, dilema politik bukan terletak pada pembentukan koalisi antara PKS-PKB, melainkan pada Gerindra dan PDIP.

Baca juga: Deklarasi Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Selamat Tinggal Kepada Politik Cebong dan Kampret

Dua partai ini harus berpikir keras bagaimana cara mereka bersikap pada representasi NU, kyai Said Aqiel, Khofifah Indar Parawansah, dan lainnya.

Sekiranya Anies-Imin maju pada Pemilu, maka siapa cawaspres bagi Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo?

Haruskah mereka mengambil dari kader NU atau tidak? Jika iya, maka seberapa besar dampaknya? Dan jika tidak, bagaimana dampaknya pula?

Pertama, kader-kader terbaik NU haruslah dilirik Prabowo dan Ganjar untuk dipertimbangkan sebagai cawapres mereka.

Sebab, jika tidak dilibatkan, maka potensi seluruh kader dan warga NU mengalir kepada pasangan Anies-Imin.

Jika itu terjadi, maka Prabowo maupun Ganjar pasti kalah.

Jika Prabowo dan Ganjar sama-sama mengambil pasangan cawapres dari kalangan NU, maka otomatis suara NU akan terpecah menjadi tiga arus, dengan kehadiran Cak Imin sebagai pilihan ketiga.

Deklarasi capres Anies Baswedan dan cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023).
Deklarasi capres Anies Baswedan dan cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023). (YouTube KompasTV)

Dampaknya, Prabowo dan Ganjar harus bersaing dengan Cak Imin dalam memobilisir suara Nahdliyyin.

Prabowo dan Ganjar akan menghadapi banyak kendala apabila harus bersaing dengan Cak Imin dalam menggalang dukungan suara NU.

Sangat mungkin, hasil Prabowo dan Ganjar dalam menjaring suara Nahdliyyin tidak berpengaruh besar pada kemenangan mereka sebab, hanya PKB yang mampu mengkonsolidasi.

Gerindra dan PDIP selama ini terbukti sebagai kelas-kelas politik kaum nasionalis.

Dalam berbicara tentang kepentingan politik kaum Nahdliyyin, maka pilihan diksi dan term politik dalam komunikasi hanya dipahami oleh PKB.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan