Rabu, 8 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Hamzah Haz Meninggal Dunia

KH Dr Hamzah Haz, Sosok Santri Politisi yang Ideal

Hamzah Haz merupakan salah satu dari sedikit aktivis NU yang konsisten di jalur politik sejak di usia muda sampai puncak karir.

Editor: Dewi Agustina
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas mengusung peti jenazah wakil presiden ke-9 Hamzah Haz di kediamannya dikawasan, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (24/7/2024). Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz wafat di RSPAD Gatot Subroto pada umur 84 tahun. Hamzah Haz merupakan wakil presiden yang mendampingi Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Ia menjabat wakil presiden pada 2001 hingga 2004. Tribunnews/Jeprima 

Di kampusnya itu, Hamzah mendirikan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan bertindak sebagai ketua.

Pengalaman organisasi ini menjadi bekal baginya untuk terjun ke dunia politik.

Pada tahun 1965, ia kembali ke Pontianak dengan membawa gelar sarjana.

Selanjutnya, ia meneruskan kuliah di Universitas Tanjungpura Pontianak dengan Prodi Ekonomi Perusahaan.

Selama berkuliah ini, Hamzah sempat menjadi asisten dosen dan terus meningkat hingga resmi menjadi dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura.

Hamzah Haz dikenal sebagai sosok yang merintis karier politiknya dari bawah.

Bermodal dari aktif berorganisasi, ia sempat menjadi Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak dan mewakili Angkatan 66 di DPRD Kalimantan Barat.

Ia juga sempat menjadi Wakil Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat.

Kemudian ia hijrah ke Gedung DPR/MPR di Senayan pada tahun 1971.

Setelah NU berfusi ke dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah terpilih secara terus-menerus menjadi anggota DPR mewakili PPP.

Ia akhirnya menjabat Ketua Umum PPP pada akhir tahun 1998-2007.

Sebagai anggota DPR, Hamzah adalah wakil rakyat yang lantang bicara tentang masalah moneter.

Khususnya mengenai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Karier politiknya juga melesat naik lantaran di tahun 1998, ia menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada kabinet Presiden Habibie.

Namun, pada tanggal 10 Mei 1999, ia mengundurkan diri dari jabatan menteri karena desakan masyarakat yang meminta pimpinan partai tidak duduk sebagai menteri.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved