Kamis, 11 September 2025

Banyak Orang yang Senang dengan Aroma Hujan, Ternyata Ini Penjelasannya!

Apakah kamu pernah mencium aroma khas yang muncul sesaat setelah hujan pertama kali membasahi tanah yang kering? Ada loh, orang yang senang dengan aro

pexels
ILUSTRASI HUJAN TURUN - Hujan turun biasanya memunculkan aroma khas yang banyak digemari manusia. Berikut penjelasan dan kenapa kamu senang dengan aroma Hujan. (Pexels.com) 

TRIBUNNEWS.COM - Apakah kamu pernah mencium aroma khas yang muncul sesaat setelah hujan pertama kali membasahi tanah yang kering? Ada loh, orang yang senang dengan aroma unik yang namanya petrikor ini. 

Lebih dari sekadar wangi tanah basah, petrikor merupakan perpaduan unik antara sains dan keindahan alam. Nama ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1964 oleh dua peneliti asal Australia, Isabel Joy Bear dan Roderick G. Thomas, lewat artikel berjudul “Nature of Argillaceous Odour” yang diterbitkan di jurnal Nature, vol. 201, No. 4923.

Dalam artikel tersebut, kedua ilmuwan ini menjelaskan secara mendalam tentang aroma yang disebut petrikor. 

Mereka mengatakan ‘bau hujan’ yang digemari banyak orang sebenarnya berasal dari minyak alami yang dilepaskan oleh tumbuhan ketika cuaca sedang kering. 

Minyak ini terserap ke dalam tanah dan bebatuan, yang ketika hujan turun, tetesan air memecah partikel minyak bersamaan senyawa lain di dalam tanah. Kemudian, partikel itu lepas ke udara dalam bentuk aroma segar yang kita cium. 

Dalam artikel lain di Nature, Bear dan Thomas (1965) juga menjelaskan bahwa minyak menghambat perkecambahan biji dan pertumbuhan awal tanaman. Ini membuat tanaman mengeluarkan minyak untuk melindungi benih dari perkecambahan di bawah tekanan. 

Penyebab Fenomena petrikor

Ternyata, selain minyak alami dari tumbuhan, petrikor juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya, yakni minyak ozon dan senyawa geosmin. 

Ketika hujan turun, biasanya dibarengi dengan sambaran petir. Saat menyambar, molekul petir bersifat diatomik seperti oksigen dan nitrogen dipecah dan membentuk nitrogen monoksida (NO) dan ozon (O3). 

Molekul ozon inilah yang ikut jatuh bersama tetesan air hujan membasahi bumi. Ozon sendiri ternyata punya bau yang khas, loh. Wewangian dari ozon ini punya peran besar dalam membentuk fenomena petrikor. 

Senyawa lainnya adalah Geosmin. Mengutip dari Kompas.com, Direktur Mikrobiologi Molekuler di John Innes Center (pusat penelitian ilmu tanaman dan mikroba di Inggris), Profesor Mark Butter, menjelaskan bahwa bau tanah yang menenangkan ketika hujan itu merupakan bau molekul yang dihasilkan oleh bakteri tertentu. 

Tetesan air yang bersentuhan dengan tanah membuat senyawa Geosmin yang ada di dalamnya, muncul ke permukaan dan terbawa ke udara. Sehingga senyawa Geosmin ini merebak di mana-mana. 

Senyawa Geosmin sendiri merupakan gabungan dari karbon, hidrogen dan oksein. Indera penciuman manusia sendiri katanya cukup sensitif untuk mendeteksi geosmin di udara. 

Baca juga: Mengapa Sudah Musim Kemarau, tapi Hujan Masih Deras? Ini Penjelasan BMKG

Orang yang Suka Bau Hujan Ternyata Ada Sebutannya

Mengutip pluviophile.net, orang yang suka bau hujan disebut pluviophile. Masih dari situs yang sama, pluviophile berasal dari kata Latin ‘pluvial’ yang berarti hujan, sementara kata Yunani ‘phil’ artinya mencintai atau tertarik pada sesuatu. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan