Senin, 8 September 2025

Dahlan Iskan Tak Tahu Tol Ancol Milik Anak Presiden Soeharto

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan rupanya masih geram dengan peristiwa antrian panjang di jalan Tol

zoom-inlihat foto Dahlan Iskan Tak Tahu Tol Ancol Milik Anak Presiden Soeharto
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Calon Menteri BUMN, Dahlan Iskan, tiba di ruangan medical chekup RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, untuk melakukan tes kesehatan, Selasa (18/10/2011). Dahlan Iskan akan menggantikan menteri yang lama, Mustafa Abubakar. (tribunnews/herudin)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan rupanya masih geram dengan peristiwa antrian panjang di jalan Tol dalam kota kawasan Senayan beberapa waktu lalu. Ia pun bahkan kembali harus turun tangan menjadi petugas pintu tol buat mengurai kemacetan di pintu tol Ancol Barat.

Namun sayang, kali ini Dahlan salah menduga, entah karena saking geramnya atau alasan lain melihat pemandangan kendaraan yang mengular di Pintu Tol Ancol Barat, mantan Dirut PLN itu pun kemudian turun dan menggratiskan ratusan mobil masuk Tol.

Keputusan Dahlan ternyata kali ini kurang tepat dan seperti tanpa perhitungan matang, ternyata tol Ancol Barat bukanlah milik negara atau BUMN PT Jasa Marga Tbk (JSMR) di bawah kepemimpinannya, melainkan milik PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), Dahlan pun minta maaf.

"Dengan ini saya minta maaf karena menggratiskan banyak mobil yang lewat
pintu tol Ancol Barat. Ternyata pintu tol itu bukan milik Jasa Marga
(BUMN), tapi milik swasta, CMNP. Saya minta maaf kepada manajemen CMNP
karena saya mengira itu tol milik Jasa Marga," ucap Dahlan Iskan, Selasa(10/4/2012).

Untuk diketahui, perusahaan jalan tol ini awalnya adalah milik kelompok bisnis puteri presiden RI ke-2 Siti Hardiyanti Rukmana  alias Tutut. Selanjutnya perusahaan ini menjadi perusahaan terbuka (TBK) dan kini 70 persen sahamnya beredar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dahlan pun ketika dikonfirmasi mengakui bahwa dirinya salah menduga. Ia pun tidak tahu kalau jalan tol tersebut milik anak penguasa orde baru.

"Betul. Saya salah duga. Enggak tahu saya sebenarnya siapa yang punya jalan tol itu. Yang jelas macetnya luar biasa," kata Dahlan.

Bos media Jawa Pos ini juga menjelaskan bahwa belum dihubungi pihak manajemen CMNP atas tindakannya menggratiskan banyak mobil masuk pintu tol Ancol Barat. Pun demikian hingga kini belum ada permintaan ganti rugi atas tindakannya tersebut.

"Tidak tuh (dihubungi manajemen-red). Belum ada (diminta ganti rugi-red)," demikian ia mengatakan.

Namun, Dahlan Iskan menegaskan dirinya siap membayar ganti rugi manajemen CMNP atas tindakannya mengratiskan ratusan mobil masuk tol Ancol Barat.

"Saya bersedia mengganti biaya tol mobil-mobil yang saya gratiskan tersebut," demikian Dahlan menyatakan kesiapan dirinya.

Langkah menggratiskan dengan cara membuka pintu Tol tersebut dilakukannya semata-mata didorong rasa tanggung jawab setelah melihat kemacetan yang luar biasa
yang diakibatkan kurangnya loket pintu tol tersebut pada jam-jam sibuk.

Meski meminta maaf, Dahlan tetap berharap ada penanganan solutif dengan menambah jumlah loket untuk mengurai kemacetan di daerah itu.

"Harapan ini saya sampaikan karena pintu tol tersebut menyebabkan kemacetan yang luar biasa di tiga jurusan sekaligus. Kalau pun permintaan maaf saya ini dinilai kurang memadai," harap Dahlan.

Untuk diketahui, Senin (9/4/2012), mantan dirut PLN ini kembali harus turun tangan mengurai kemacetan di pintu tol Ancol Barat. "Saya enggak sampai ngamuk-ngamuk saya melihat antrian luar biasa panjang dan menganggu," demikian ia menuturkan.

Saat itu Dahlan baru usai mengikuti rapat di daerah Kalibaru. Usai rapat dengan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pergudangan di kawasan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, ia ingin melaju kendaraannya ke Semanggi.

"Saya mau kembali ke arah Semanggi tapi saya ngak memilih lewat Gajah Mada. Saya memilih lewat jalan tol pintu tol Ancol Barat," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan