Pesawat Sukhoi Jatuh
Beberapa Anggota Keluarga Korban Sukhoi Pingsan di Halim
Isak tangis keluarga korban pesawat Sukhoi Superjet 100 pecah di ruang kedatangan Bandar Udara Halim Perdana Kusuma.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isak tangis keluarga korban pesawat Sukhoi Superjet 100 pecah di ruang kedatangan Bandar Udara Halim Perdana Kusuma.
Mereka menangis haru karena belum jelasnya nasib keluarga yang ikut dalam penerbangan Sukhoi tersebut.
Beberapa anggota keluarga bahkan terlihat pingsan karena tak bisa menahan rasa sedih. Di antaranya para keluarga juga menenangkan sesamanya yang dalam keadaan sedih. Salah satu keluarga korban adalah Yeni Cipta, putri Kapten Herman Sulaji.
Herman merupakan salah satu penumpang yang ikut dalam penerbangan tersebut sebagai manajer operasi Airmaleo.
"Harapannya semua ditemukan dalam keadaan baik. Kalaupun sampai terjadi sesuatu keluarga sudah ikhlas," kata Yeni di Bandara Halim Perdana Kusuma,Jakarta, Kamis (10/5/2012).
Yeni mengaku, salah satu anggota keluarga seolah mendapat firasat akan peristiwa tersebut. Sebelum peristiwa maut itu, saat Herman hendak pergi ke Brunei Darussalam, ia mengatakan hendak pergi jauh.
"Saat ditanya keponakan waktu papa mau berangkat ke Brunei tidak boleh ikut, katanya jangan, eyang mau pergi jauh," tuturnya.
Hingga kini, kata Yeni, pihak keluarga masih menunggu kepastian tentang kondisi sang ayah.
"Semua keluarga masih standby. Ketika dihubungi handphone, mati enggak bisa dihubungi," tuturnya.
Berita Terkait: Pesawat Sukhoi Jatuh