Dirut Merpati Diganti Karena Rugi Rp 2 M Per Hari
Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengemukakan alasan di balik pergantian direktur utama (Dirut) Merpati Airlines.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Gusti Sawabi

Laporan Andri Malau, Hasanuddin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Dahlan Iskan, mengemukakan alasan di balik pergantian direktur utama (Dirut) Merpati Airlines.
"Agar Merpati lebih cepat keluar dari kesulitan besar. Saat ini Merpati masih rugi hampir Rp 2 miliar per hari." kata Dahlan ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (14/5/2012).
Diberitakan sebelumnya, Rudy Setyopurnomo dilantik menjadi Dirut Merpati menggantikan Sardjono Jhony Tjitrokusumo. Pelantikan dilakukan di Kementerian BUMN Jakarta, pagi tadi. Namun Menteri BUMN Dahlan Iskan tidak hadir sebab saat bersamaan mendampingi Presiden SBY rapat kabinet di Istana Tampak Siring, Balu.
Menurut Dahlan, dia mengenal baik direktur utama Merpati yang lama. "Orangnya sangat baik, bahkan terlalu baik," kata Dahlan. Namun, lanjut Dahlan, pemimpin itu terlalu baik juga tidak baik. "Seorang pemimpin yang baik tidak sama dengan seorang bapak yang baik," katanya.
Senin kemarin tak tampak adanya aksi mogok pilot PT Merpati di Kantor Pusat di Jalan Angkasa, Senin (14/5/2012).
Pantauan Tribun sejak pagi hingga siang di kantor pusat Merpati, aktifitas maskapai plat merah yang Direktur Utama (Dirut) baru dilantik, tersebut tidak tampak adanya aksi mogok pilot.
Saat Tribun mengkonfirmasi kepada sejumlah karyawan Merpati mengenai adanya rencana mogok tersebut, mereka menegaskan tidak ada.
"Ngak ada aksi mogok. Semua berjalan biasanya," ungkap seorang karyawan yang minta namanya tidak disebut, di Kantor Pusat Merpati, Jakarta.
"Saya dari tadi tidak melihat dan dengar ada mogok," timpal seorang karyawan lainnya.
Ketua Umum Asosiasi Pilot Merpati, Capt Denny Satrio menegaskan, sejak pagi tadi operasi penerbangan Merpati berjalan lancar sesuai dengan jadwal yang telah ada. Menurutnya, sebanyak 213 pilot yang dimiliki Merpati hari ini melakukan tugas masing-masing.
"Baik penerbangan pesawat jet antar pulau maupun pesawat propeller yang melayani penerbangan perintis tidak ada pemogokan," kata Denny saat dihubungi Tribunnews.com.
Denny mengatakan, tidak adanya pemogokan pilot tersebut sebagai tindakan profesioal para penerbang di jajaran maskapai BUMN tersebut. "Sebagai penerbang, sikap profesional sudah kami terapkan. Kami tidak ingin berpolitik dan masalah pergantian manajemen telah diserahkan kepada komisaris dan pemerintah," ujarnya.
Dia menjelaskan, pada Minggu (13/5/2012) malam, ada selebaran dari manajemen agar pilot tidak melakukan aksi mogok, dan itu yang dilakukannya. "Pada intinya kami ingin agar masyarakat bisa terlayani," tandasnya.
Sementara itu, Koordinator pilot PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) (Merpati) Captain Hendra Jusack menyatakan pihaknya sedang melakukan koordinasi antara para pilot Merpati se-Indonesia.
"Soal pemogokan kita tengah melakukan koordinasi antara para pilot untuk menentukan langkah apakah mogok atau tidak," demikian konfirmasinya kepada wartawan, Senin (14/5/2012).
Lebih lanjut, dipastikan bahwa aksi mogok masih belum dilakukan para pilot Maskapai Merpati. "Saat ini belum. Nanti kami informasikan," tegas dia. (andri malau/hasanuddin aco)
Baca Juga